SANANA, OT - Bupati Kepulauan Sula Hendra Thes membuka secara resmi Festvfal Tanjung Waka yang ke-3, sekaligus menghadiri deklarasi Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Kepulauan Sula di desa Fatkauyon Kecematan Sula Besi Timur Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara (Malut).
Peresmian festival dan pengukuhan Genpi Kepulauan Sula yang ditandai dengan penyematan jaket Genpi turut dihadiri Bupati Kepulauan Sula, Dandim 1510 Sula, Kapolres Sula, Dinas Pariwisata Sula, masyarakat Fatkauyon serta sejumlah stekholder sebagai bentuk dukungan yang penuh kegiatan tersebut.
Kegiatan tersebut juga mendapat mulai support dan sponsor dari berbagai pihak diantaranya, Waibac Koffee, Spot Ana Mehe Sua, Coffe Sua, dan Distro Haisua.
Bupati Kepulauan Sula, Hendra Thes dalam sambutanya mengatakan Tanjung Waka merupakan salah satu tempat destinasi alam yang terletak di Desa Fatkauyon yang memiliki keindahan alam yang mempesona, dimana terdapat pasir putih sepanjang bibir pantai dengan khas air laut yang jernih.
Bupati menyatakan, keindahan Tanjung Waka ini akan memicu terhadap kreatifitas warga setempat untuk berinovasi dan menjadikan Tanjung Waka sebagai salah satu destinasi wisata yang dapat dikunjungi oleh para wisatawan, sehingga kedepan pemerintah akan terus mendukung serta mendorong untuk mengeksplor semua keunggulan alam di Tanjung Waka.
"Agar lebih terekspos secara luas serta diprioritaskan masuk dalam kalender even nasional," kata Bupati berdasarkan rilis yang diterima redaksi indotimur.com.
Bupati berharap, dengan deklarasinya Genpi Kepulauan Sula, dapat mendorong destinasi dan potensi wisata yang ada di Kepulauan Sula baik yang sudah ada maupun yang masih baru sehingga bisa dikenal oleh masyarakat luas.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Sula Muhammad Drakel, mengatakan, hadirnya GenPI sangat mendukung dan membantu program-program pemerintah daerah dalam hal ini pengembangan pariwisata, oleh karena itu pemerintah daerah menjadikan GenPI sebagai mitra untuk mempromosikan pariwisata yang ada di daerah khususnya di Kepulauan Sula.
Dikatakan, festival Tanjung Waka memang lahir dari keinginan masyarakat setempat, olehnya itu pihak Pemerintah Daerah akan mendorong bahkan menjadikan agenda penting dan ditargetkan untuk masuk dalam event nasional, "sebab ketika festival yang ketiga ini terlaksana, sudah terlihat bagaimana masyarakat mampu menunjukan kreatifltas yang dimilikinya," tutur Muhammad Drakel.
Wakil Ketua Panitia Festival Tanjung Waka, Syarifudin Koroy menjelaskan, Tanjung Waka dengan potensi alam yang sangat luar biasa, tentu sangat baik untuk dijadikan sebagai gerbang pembangunan pariwisata. "Sebagai langkah untuk memicu kedatangan para wisatawan maka kami melaksanakan Festival yang telah berlangsung pada 28 Desember lalu.
Pada tahun 2015 dilaksanakan festival pertama dengan jumlah 3000 pengunjung, sedangkan festival kedua terlaksana pada tahun 2016 total 5000 pengunjung, oleh karena itu pada festival yang ketiga ini telah diharapkan dapat menghadirkan 7000 pengunjung.
Festival Tanjung Waka yang ketiga terlaksana berdasarkan swadaya masyarakat. Dalam festival tersebut bukan hanya pemandangan alam yang dapat dinikmati oleh pengunjung melainkan pengunjung juga dapat menyaksikan dan merasakan berbagai adat, budaya dan kuliner yang berasal dari masyarakat sekitar.
Melalui festival ini, Syarifudin berharap Pemerintah Daerah mendukung agar kedepan Festival Tanjung Waka dijadikan event nasional dari 100 event yang telah dicananakan Kementrian Parwisata RI, "minimal tahun 2020 Tanjung Waka dijadikan salah satu Event Nasional oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia," harap Syarifudin. (ian)