DARUBA, OT - Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai dibawa kepemimpinan Bupati Beny Laos dan Wakil Bupati Asrun Padoma, nampaknya kurang memprioritas pembangunan di sektor Pariwisata.
Faktanya, sejumlah fasilitas di tempat wisata Pulau Dodola yang telah rusak diabaikan oleh Pemkab Morotai. terbukti, alokasi anggaran untuk pengembangan wisata Pulau Dodola dipangkas dalam APBD tahun 2018.
Kepala UPTD Pulau Dodola, Amir Hevelman kepada indotimur.com mengatakan, fFasilitas yang rusak permainan serta fasilitas yang lain di pulau Dodolah tidak bisa diperbaiki, karena anggaran dicoret oleh Bapeda.
Kata Amir, rata-rata 80 persen wisatawan ketika berada di Dodolah tatap menikmati wahana permainan air. Tapi karena sudah rusak maka tidak lagi digunakan. "Takutnya mempengaruhi terget Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Pariwisata, karena hanya mengharakan retrebusi dari fasilitas yang ada," katanya.
"Kalau suda rusak dan tidak bisa diperbaiki, maka pengaruhnya di PAD. Tahun 2017 PAD kami ditargetkan Rp 200 juta tapi yang dicapai hanya Rp 100 juta lebih. Saat ini yang diharapkan hanya retrebusi karcis masuk Rp 5.000/orang. Maka jangan kaget triulan pertama 2018 baru capai Rp 5 juta," ungkap Amir.
Amir menambahkan, semasa dinas pariwisata dipimpin oleh Toni Hangewa seluruh item ada anggaran, dan pegwai bekerja sesuai denga Tupoksi masing-masing. "Zaman pak Toni Hangewa ada anggaran sampai anggaran makan minum tamu," terangnya.(hiz)