Home / Pariwisata / Destinasi

Dosen Unkhair Jadikan Desa Galo Galo di Morotai Sebagai Desa Wisata Berbasis Masyarakat

22 November 2020

MOROTAI, OT -  Salah satu representative dari pembangunan Pariwisata Berbasis Masyarakat adalah Desa Wisata. Dimana konsep pengembangan pariwisata ini masih menjadi topik hangat pembicaraan di media-media, maupun menjadi tema-tema penelitian dan pengabdian masyarakat baik di kalangan lembaga swadaya masyarakat maupun perguruan tinggi.

Sebagai salah satu sinergitas program pemerintah dalam hal ini Kementerian Pariwisata yang dikaitkan dengan peran perguruan tinggi dalam program pemberdayaan masyarakat, maka dibutuhkan sebuah program berkesinambungan antara pemerintah dan perguruan tinggi, sebagai upaya efisiensi dan efektivitas program produktif dalam pemberdayaan masyarakat berbasis pariwisata berkelanjutan.

Program yang digulirkan oleh pemerintah dalam kegiatan pariwisata di pedesaan dengan mengembangkan desa wisata sebagai program yang mampu mempercepat pertumbuhan baik ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan dalam mempercepat pertumbuhan di daerah pedesaan.

Atas dasar tersebut, Unkhair Ternate, melalui PKM Kubermas melaksanakan pendampingan masyarakat dalam pengembangan desa wisata berbasis masyarakat.

Ketua tim PKM Kubermas Unkhair Ternate, Betly Taghulihi,bersama Mustafa Mansur, menyatakan, program pengabdian Kubermas dosen pariwisata di Desa Galo Galo Morotai Selatan, merupakan, program PKM Kubermas dalam memberikan pengabdian kepada masyarakat melalui pendampingan kepada masyarakat.

Betly menyatakan, program yang dilaksanakan adalah memberikan pendampingan kepada masyarakat dengan melakukan Sosialiasi terkait SADAR WISATA dan Penyusunan PAKET WISATA.

"Program ini bertujuan agar masyarakat di desa Galo Galo mampu menerapkan  7 Sapta Pesona Pariwisata yang menjadi dasar bagi masyarakat untuk mengembangkan satu desa wisata," katanya.

Selain itu, lanjut Betly, masyarakat juga diajarkan bagaimana mengidentifikasi/mengeksplorasi potensi yang ada di desanya untuk dijadikan sebagai destinasi wisata atau daya tarik wisata yang kemudian dikemas dan dipromosikan kepada wisatawan untuk dijual.

Meski kegiatan ini, hanya berlangsung selama tiga hari, namun tidak berakhir pada saat ini, tetapi berkelanjutan dengan intens melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah setempat bahkan masyarakat.

"Dari kegiatan ini diharapkan masyarakat Galo Galo dapat menjadi desa mandiri, masyarakat dapat mengembangkan desanya untuk menjadi destinasi wisata pilihan bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Morotai terlebih dapat membantu mendukung program pemerintah tentang 10 Bali baru termasuk Morotai," tutup Betly. (thy)


Reporter: Fadli

BERITA TERKAIT