TERNATE, OT - Ketua umum Federasi Airsoft Indonesia (FAI) Provinsi Maluku Utara (Malut) Abi Budy Proyono mengaku kecewa atas tindakan salah satu oknum panitia Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) pada latihan menembak persiapan lomba Danrem Cap di lapangan bola kaki Kayu Merah Ternate, Selasa (11/12/2018) kemarin.
Ketua Umum Kapemda Federasi Airsoft Indonesia (FAI) Maluku Utara, Abi Budy Priyono, kepada sejumlah wartawan termasuk indotimur.com, Rabu (12/12/2018) mengaku kecewa atas sikap salah seorang oknum panitia pada acara latihan menembak yang digelar panitia Perbakin di lapangan Kayu Merah.
"Ada salah satu oknum dari panitia Perbakin yang secara sengaja mengusir saya, padahal saya sebagai ketua umum Kapemda Federasi Airsoft Indonesia memiliki hak untuk mengikuti perlombaan itu," sesal Abi.
Dia mengaku paham dan mengetahui motif dalam insiden pengusiran yang dilakukan salah satu oknum panitia, "saya paham betul apa motifnya dalam insiden ini karena saya bekas pengurus Perbakin cuman disayangkan kenapa harus dikaitkan pada event Danrem Cap, karena event ini bersifat umum, siapapun boleh ikut baik anggota Perbakin maupun dari organisasi lain itu dibolehkan ikut serta," ucap Abi memberi penjelasan.
Dia mengaku kecewa atas tindakak salah satu oknum panitia yang dengan sengaja mengusir dirinya secara tidak terhormat, "secara pribadi saya sangat kecewa atas insiden di lapangan dengan sengaja salah satu panitia Perbakin mengusir saya secara tidak terhormat dan sangat menyanyangkan sikap Sekum Perbakin Maluku Utara atas tindakanya yang tidak secara gantelman meminta salah satu panitia untuk mengusir saya dari lapangan tembak dadakan di Kayu Merah," cecarnya.
Abi menilai, even Dandrem Cup merupakan kejuaraan umum, sehingga siapa saja baik profesional maupun umum bahkan maayarakat bisa dan bebas mengikuti dan menonton kegiatan tersebut, "kehadiran kami ingin partispasi juga di event ini yang sama-sama dapat memberikan motvfasi dengan tujuan baik untuk meramaikan kejuaraan menembak Danrem Cup, tapi kok malah diusir," kesal Abi seraya mempertanyakan alasan Sekum melalui salah satu panitia untuk mengusir dirinya.
Abi mengaku telah menyampaikan laporan atas insiden ini kepada Dandrem dan Wakapolda selaku pembina di Federasi Airsoft Indonesia. "Semoga insiden ini merupakan pelajaran buat kami yang mana niat baik seseorang namun di tangapi dengan tidak baik oleh orang lain," tutupnya.
Sementara itu, Danrem 152 Babullah Kolenel Inf Endro Satoto saat ditemui usai kegiatan konservasi terumbu karang di pantai jJkomalamo, Rabu (12/12/2018) mengatakan selaku keluarga besar Danrem dan seluruh panitia meminta maaf yang sebesar besarnya dalam insiden yang telah terjadi.
Dandrem mengaku, hal tersebut hanyalah miskomunikasi antara panitia, sehingga dia meminta semua pihak untuk tidak memperpanjang masalah ini.
"Ini merupakan miskomunikasi antara panitia hingga telah terjadi keselapahaman namun secera pribadi kami meminta maaf dalam kejadian ini mungkin ini panitia masih kurang jeli dan mudah-mudahan kedepan tidak terjadi seperti ini dan cukup sampai di sini saja," harapnya. (ian)