Home / Berita / Citizen Journalist

Jelang Natal ASDP Siapkan 7 Unit Penyebrangan Ferry

19 Desember 2018
Manager Perhubungan ASDP Persero Cabang Ternate Ali Tamher

TERNATE,  OT - Jelang Natal dan Tahun Baru, PT. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Persero Cabang  Ternate, menyiapkan 7 unit armada penyeberangan yang akan melintasi jalur lintas laut pengangutan ferry dengan rute, Ternate -Tidore, Ternate Sofifi dan juga Ternate -Bitung dalam mengantisipasi terjadinya lonjakan arus mudik.

Manager Perhubungan ASDP Persero Cabang Ternate Ali Tamher, saat dikonfirmasi indotimur.com Rabu (19/12/2018) mengatakan untuk rute penyeberangan Ternate-Bitung, pihaknya menyiapkan 3 armada, antara lain KMP. Potling 08, KMP Gurango 2 dan KMP Munik 07. 

"Tiga armada tersebut disiapkan untuk lintas Ternate-Bitung sebagai pantauan pusat dalam antisipasi jelang Natal dan Tahun Baru," ujar Ali yang ditemui indotimur.com, di ruang kerjanya

Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah menyiapkan 4 unit armada untuk lintasan, Ternate  (Bastiong)-Tidore (Rum) dan Bastiong -Sofifi, yakni, KMP. Baronan, KMP Mami, KMP Bobara dan KMP Aingmas.

Meski demikian, untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, pihak ASDP juga menyiagakan KMP Potling untuk membantu apabila terjadi lonjakan penumpang maupun kendaraan pada lintas Bastiong -Sofifi. "Jadi total Armada yang disipakan pada lintasan Bitung, Tidore dan Sofifi sebanyak 7 armada," ungkap Ali.

Sementara itu, untuk penyebrangan lintasan Tobelo-Daruba, ASDP juga menyiapkam KMP Ngafi yang melakukan oprasi di wilayah tersebut. "Sementara untuk Tobelo -Bitung disiapakan satu armada swasta yakni KMP Munik," tuturnya.

Untuk mengantisipasi kelonjakan penumpang maupun kendaraan jelang Natal dan Tahun Baru, pihak PT.ASDP telah mengerahkan semua armada di jalur penyebrangan fery yang ada di Maluku Utara.

Dia menambahkan, dalam mengantisispasi hal tersebut, ASDP memiliki tiga skenario untuk mengatasi membludaknya penumpang, "diantaranya, skenario non normal, yang artinya jadwal tetap pada jadwal normalnya, yang kedua kondisi padat, apabila terjadi kepadatan melebihi kondisi normal maka bakal diadakan penambahan trip pada linyasan yang terjadi kepadatan  tersebut, kemudian jika terjadi kepadatan yang cukup tinggi, maka semua armada bakal.diposisikan  pada lintasan yang mengalami kepadatan tersebut," tukasnya.

"Jadi kondisi penyembarang nanti disesuikan jika terjadi peningkatan volume penumpang, maka penyeberangan yang sehari bisa 4 hingga 5 kali bisa ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan kondisi di lapangan nantinya," tutup Ali Tamher. (ian)


Reporter: Ryan

BERITA TERKAIT