TERNATE, OT - Sedikitnya 11 gereja yang ada di Kota Ternate sepakat dan mendukung gereja menuju layak anak di.Ternate Provinsi Maluku Utara.(Malut).
Kegiatan deklarasi ini, merupakan kerjasama Wahana Visi Indonesia Malut, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) Malut dan Persatuan Gereja Ternate (PGT).
Turut hadir dalam kegiatan itu, Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate, Thamrin Alwi dan diikuti oleh 11 pendeta gereja di Kota Ternate beserta 59 peserta yang dipusatkan di gereja Kalvari Kelurahan Kalumpang Kecamatan Kota Tengah, Kota Ternate, Jumat (6/3/2020).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Ternate, Thamrin Alwi usai deklarasi mengatakan, Pemkot sangat mendukung dan memberikan apresiasi atas kegiatan ini, "karena program ini merupakan salah satu amanat undang-undang dan baru pertama kali dilakukan di Kota Ternate," kata Thamrin.
Dalam kesempatan itu, Sekda menyebut, dengan deklarasi ini, maka diharapakan semua pimpinan-pimpinan gereja harus bersatu agar bisa menerapkan ke gereja masing-masing menuju gereja layak anak.
Sementara itu, Faith and Development Manager Wahana Visi Indonesia, Dr. Anil Dawan mengatakan deklarasi ini seirama dengan harapan perlindungan anak dengan sasaran ke tokoh-tokoh agama dan pemimpin gereja dengan tujuan sebagai pemimpin agama itu harus mempunyai peran penting untuk bisa memberikan edukasi serta manfaat kepada perlindungan anak.
Kata dia, salah satu yang sudah didiskusikan itu gereja harus menjadi tempat yang aman dan nyaman termasuk di dalam mengunakan penafsiran-penafsiran di dalam kitab suci.
Tentu dengan deklarasi ini kami akan memberikan edukasi-edukasi kepada anak dan gereja juga akan selalu bekerja sama dengan masyarakat agar bisah berkoloborasi dengan baik melindunggi anak
"Kami akan bentuk tim aksi perlindungan anak setelah deklarasi ini," akunya.
Aksi perlindungan ini akan dilakukan oleh tim yang manti akan dibentuk, "tentu dengan sistem mekanisme yang ada, termasuk bekerja sama dengan LSM, pemerintah, kepolisian dan dinas terkait untuk bisa memberikan edukasi dan pencerahan ketika terjadi kekerasan anak.
"Mereka akan selalu bangun sinergitas kerja sama dengan masyarakat untuk bisa menyampaikan penjelasan agar tidak ada lagi kekerasan kepada anak," pungkasnya.(ian)