TERNATE, OT - Salah satu kebudayaan modern Kota Ternate mendapat penghormatan tampil dalam acara pentas seni di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur dalam ajang Rakernas APEKSI.
Gerakan tarian Salai Malom yang ditampilkan 6 siswa dan siswi dari SMP Negeri 3 Kota Ternate mendapat apresiasi dan sambutan meriah dari para pengunjung yang menyaksikan acara tersebut.
Tarian Salai Malom merupakan kolaborasi tarian patriotik dan tarian pergaulan yang berasal dari Provinsi Maluku Utara. Tarian ini dibawakan oleh Sanggar Seni Kapita Charasose.
Gerakan Salai Malom sendiri diambil dan perpaduan tarian soya-soya, dana-dana, dan lalayon. Ketiga tarian ini, sampai sekarang masih kerap dijumpai saat acara penjemputan, hajatan maupun agenda-agenda lainnya.
Tarian soya-soya atau juga dikenal dengan tarian perang merupakan tarian tradisonal yang dipercaya telah ada sejak jaman kesultanan Ternate.
Tarian soya-soya yang berarti pantang menyerah dan juga dapat dimaknakan sebagai penjemputan. Soya-soya merupakan ungkapan kebanggaan mereka terhadap perjuangan para pendahulu dalam mengusir penjajah negeri Ternate yang sangat kaya.
Tarian ini terinpirasi dari peristiwa penyerbuan bala kusu sekano-kano (tentara) Ternate ke benteng Kastela atau benteng Notra Senora Del Rosario di Ternate yang diduduki oleh Portugis. Selanjutnya tarian ini digunakan untuk membangkitkan semangat prajurit kesultanan Ternate dalam berperang.
Gerakan tarian soya-soya merupakan gerakan yang khas karena menggambarkan gerakan menyerang mengelak, dan bertahan seperti halnya ketika berperang.
Sementara tarian Lalayon biasanya dibawakan dalam berbagai acara-acara formal seperti pesta adat atau perkawinan. Tarian ini merupakan karya etnik Maluku Utara yang mudah menyatu karena masih banyak diketahui oleh generasi muda Ternate.
Para generasi muda sangat mendukung tarian ini, karena nilai universal yang terkandung di dalam tarian Lalayon. Tarian ini juga bermakna sebuah ucapan syukur atas berbagai anugerah yang mahakuasa terhadap manusia dalam bentuk alam serta makhluk hidup di dalamnya.
Ucapan syukur ini dituangkan dalam bentuk rasa sayang dan perhatian yang selalu diwujudkan dalam keseharian hidup manusia.
Sejumlah pengunjung memberi apresiasi kepada para pelajar SMP Negeri 3 Ternate yang menampilan tarian Salai Malom pada pentas seni dan budaya APEKSI di Balikpapan.
“Bagus tarian dari Kota Ternate ini, Saya sangat menikmati tarian dan musiknya," kata salah satu penonton usai menyaksikan penampilan dari Sanggar Seni Kapita Charasose di pelataran Dome BSCC Balikpapan, Rabu (5/6/2024).
Sementara penanggung jawab, Wahda S. Umsoohy menyampaikan rasa syukur sebab para penari bisa menampilkan tarian secara maksimal.
“Tentu ini bikin bangga, karena kebudayaan Kota Ternate dapat dilihat oleh masyarakat banyak di luar Kota Ternate," ujar Wahda.
(fight)