Home / Berita / Nasional

Angka Kematian Ibu di Malut Masih Tinggi Karena Pernikahan Dini

23 Agustus 2017
TERNATE,OT- Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Maluku Utara (Malut), Putut Riyatno menyampaikan, angka kematin ibu di Malut masih tinggi, karena penyebabnya adalah pernikahan dini. �Salah satu penyebabnya kematian ibu masih tinggi di Malut karena pernikahan dini. Terutama perempaun,� kata Putut kepada wartawan, Rabu (23/8/2017) siang tadi. Kata dia, jika perempuan menikah di usia belasan tahun, maka sangat beresiko pada kematian. Untuk itu, BKKBN punya program upaya peningkatan pendewassan usia perkawinan agar remaja tidak cepat menikah, tetapi didorong untuk sekolah dan kuliah, sehingga meningkatkan kualitas. Selain itu, masalah sarana transportasi di daerah masih minim, sehingga disaat melahirkan tidak bisa menjangkau Puskesmas atau Rumah sakit, akhirnya melahirkan di rumah atau dengan dukun. Hal ini juga penyebab angka kematian masih tinggi di Malut. �Berdasarkan data, pernikahan usia dini di Malut masih banyak. Untuk itu, masalah ini kita dorong supaya kedepan tidak ada pernikahan di bawah umur 21 tahun, karena secara teori dan praktek umur 21 ke atas secara mental, fisik dan ekonomi sudah siap,� uvapnya Menurutnya, angka pernikahan dini masih tinggi berada di Kabupaten Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Kepulauan Sula dan Kota Ternate. Dia menambahkan, Program KB selama ini orang menggangap bahwa BKKBN membatasi kelahiran, tapi tidak demikian. �Program KB tidak membatasi kelahiran namun bagaiman merencanakan seseorang yang mau menikah harus betul-betul direncanakan. Bukan karena bencana, kemudian kalau sudah punya anak diatur kelahirannya supaya ibu dan anaknya tetap sehat,� jelas Putut. Lanjutnya, jika anaknya sudah cukup dan kondisi ekonomi kurang memadai maka sebaiknya dibatasi, tapi jika mampu secara ekonomi mental dan lainnya tidak apa-apa. Namun harus memperhitungkan daya dukung dan daya tampung lingkungan yang semakin terbatas. �Tahun 2017 BKKBN Malut menargetkan peserta KB baru 25.219, sejauh ini kita baru cappai 9 ribu lebih. Untuk itu, kita terus berupaya untuk meningkat angka KB sehingga masyarakat bisa terpenuhi,� ungkapnya. (nisa)


Reporter: Redaksi

BERITA TERKAIT