TERNATE, OT - Untuk mematangkan persiapan dua agenda nasional, Pemerintah Kota Ternate menggelar rapat koordinasi yang melibatkan seluruh perangkat daerah beserta Camat se-Kota Ternate.
Dua agenda nasional diantaranya, Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) 2025 di Yogyakarta dan agenda City Sanitation Summit (CSS) ke-24 yang akan digelar di Ternate pada akhir Agustus mendatang.
Rapat koordinasi persiapan dua agenda tersebut dipimpin langsung Wali Kota Ternate, Dr H M Tauhid Soleman, didampingi Wakil Wali Kota Nasri Abubakar dan Sekretaris Daerah Dr Rizal Marsaoly bertempat di aula lantai 3 kantor Wali Kota.
Dalam rapat tersebut, Wali Kota menegaskan pentingnya memaksimalkan momen JKPI untuk mempromosikan budaya khas Ternate kepada khalayak nasional.
Kota Ternate dijadwalkan mengikuti kegiatan JKPI yang akan digelar pada 5–9 Agustus 2025 di Yogyakarta, dan persiapan teknis telah mencapai 95 persen.
Berbagai konten budaya telah disiapkan, di antaranya: Karnaval budaya dan pawai pusaka, Pameran UMKM dan kuliner khas Ternate, tarian tradisional, termasuk tarian Cakalele, serta lomba-lomba seni dan pertunjukan etnik.
Dalam agenda JKPI di Jogja, juga dijadwalkan penyerahan pataka JKPI pada 7 September, di mana Wali Kota Ternate akan menerima pataka sebagai simbol Ternate menjadi tuan rumah JKPI 2026.
Pada agenda JKPI di Ternate tahun depan, Wali Kota juga akan bekerja sama dengan kepala daerah tetangga seperti Wali Kota Tidore Kepulauan dan Bupati Halmahera Barat, sebagai daerah penyangga dalam mendukung agenda nasional JKPI di Ternate tahun depan.
Selain mempersiapkan kekayaan budaya, pada forum City Sanitation Summit (CSS) di Kota Ternate akhir bulan depan, Pemerintah Kota Ternate juga akan menampilkan wajah kota sebagai daerah yang peduli pada isu lingkungan dan sanitasi.
CSS akan berlangsung pada 30 hingga 31 Agustus 2025, akan dihadiri oleh para tamu dari luar daerah, serta pejabat nasional, termasuk Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia juga dijadwalkan hadir.
Beberapa agenda yang telah disiapkan untuk CSS, antara lain, gerakan kebersihan kota dan pantai, pameran edukasi lingkungan dan sanitasi, kampanye pengelolaan sampah, dan kegiatan tambahan seperti diving dan peninjauan lokasi sanitasi.
Wajah lingkungan Ternate akan ditampilkan secara nyata melalui aksi kolaboratif lintas OPD dan komunitas lokal. Kota ini ingin menunjukkan bahwa selain kaya akan budaya, Ternate juga siap menjadi kota yang bersih, sehat, dan berwawasan lingkungan.
Sekretaris Daerah Kota Ternate, Dr Rizal Marsaoly, menyampaikan komitmen Pemerintah Kota untuk mengawal seluruh rangkaian kegiatan agar berlangsung sukses dan berkesan.
“Kami akan memastikan seluruh rangkaian kegiatan berjalan baik mulai dari penerimaan tamu, pelaksanaan acara, hingga logistik dan pelayanan publik. Kami ingin tamu-tamu dari berbagai daerah pulang dengan kesan baik tentang Ternate, bukan hanya soal keindahan, tapi juga budaya, keramahan, dan komitmen terhadap lingkungan,” ujarnya.
Orang nomor tiga di jajaran Pemerintah Kota Ternate itu menambahkan, kegiatan-kegiatan ini juga memberi dampak ekonomi langsung, terutama bagi pelaku UMKM, sektor pariwisata, serta warga di wilayah penyangga.
“Jika agenda diving bersama Pak Menteri jadi terlaksana, itu akan jadi simbol bahwa laut kita bersih dan siap dipromosikan. Kita ingin tunjukkan bahwa Ternate bukan hanya kota pusaka, tapi juga kota yang peduli sanitasi dan masa depan lingkungan,” pungkas Sekda.
(fight)