TERNATE, OT - Dokumen analisis risiko bencana di Kota Ternate mulai disusun. Proses pembuatan dokumen ini melibatkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang relevan, Kantor SAR, BMKG Geofisika, BMKG Klimatologi, serta Ikatan Keluarga Difabel Makugawene.
Rapat penyusunan dokumen analisis risiko bencana di Kota Ternate dipusatkan di auditorium kantor Bappelitbangda pada Selasa, (2/7/2025).
Plt Kalak BPBD Kota Ternate, Ferry Hamdani, mengungkapkan, dokumen ini adalah dokumen krusial dan wajib untuk semua daerah, di samping dokumen Rencana Penanganan Bencana (RPB) yang akan disiapkan setelah kajian risiko bencana disetujui oleh BNPB.
“Tujuan penyusunan dokumen ini adalah untuk menentukan tingkat ancaman di Kota Ternate berdasarkan berbagai jenis bencana, mengevaluasi kerentanan sosial budaya, ekonomi, fisik, dan lingkungan, serta untuk menilai kapasitas yang tersedia di Kota Ternate, serta risiko bencana pada tahun 2025,” kata Ferry.
Sementara itu Koordinator Tim Penyusun, Deddy Arif menyebutkan, untuk menghasilkan dokumen yang sesuai dan realistis, maka tim penyusun sangat menginginkan dukungan data dari semua pemangku kepentingan di bidang kebencanaan.
“Kami berharap dalam dua hari kedepan data yang kami perlukan dapat kami peroleh, dan setiap tahunnya data bencana harus diperbarui,” kata Deddy.
Dia menambahkan, dokumen ini juga nantinya harus terhubung dengan RTRW Kota Ternate, guna pengaturan ruang dan penggambaran ruang berdasarkan data kebencanaan.
(fight)