TERNATE, OT- Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol. Waris Agono menghadiri sekaligus membuka kegiatan "Gelar Operasional (GO) Triwulan I Tahun 2025" yang berlangsung di Kota Ternate. Kegiatan ini mengusung tema "Melalui Gelar Operasional Triwulan I 2025 sebagai Sarana Meningkatkan Kinerja Satuan Guna Terciptanya Kamtibmas.".
Turut dihadiri dalam kegiatan tersebut Wakapolda Brigjen Pol. Stephen M. Napiun, para pejabat utama, Kapolres/ta, serta Kasat Reskrim di lingkungan Polda Maluku Utara.
Dalam sambutannya, Kapolda menekankan pentingnya peningkatan kinerja kepolisian, khususnya dalam pelayanan publik dan pengelolaan informasi. Ia menyoroti peran media dan humas sebagai jembatan komunikasi antara kepolisian dan masyarakat.
“Kepercayaan publik harus dibangun melalui konten yang kreatif dan informatif. Gunakan bahasa lokal dalam menyampaikan imbauan agar lebih mudah dipahami oleh masyarakat,” ujar Waris.
Menurutnya, kepolisian tidak boleh tertinggal dalam mengikuti perkembangan zaman. Ia mencontohkan kegagalan Nokia sebagai pelajaran agar institusi besar tidak terlena dengan situasi yang ada.
“Nokia gagal bukan karena kekurangan sumber daya, tetapi karena menolak perubahan dan kritik. Kepolisian tidak boleh mengulangi kesalahan itu,” tegasnya.
Kapolda menambahkan bahwa inovasi saat ini bukan lagi sekadar nilai tambah, melainkan sebuah keharusan. Polisi dituntut menguasai teknologi informasi, memanfaatkan AI, CCTV, dan media sosial sebagai bagian dari transformasi menuju pelayanan yang cepat, transparan, dan humanis.
Selain aspek teknologi, evaluasi dalam forum GO juga mencakup penanganan perkara. Ia menegaskan bahwa penyidik yang tidak menghasilkan P21 dalam periode tertentu akan dievaluasi bersama atasannya langsung. Ia juga menyoroti masih banyaknya Kapolsek yang belum memenuhi standar kinerja.
“Assessment SDM harus dilakukan secara objektif. Kita juga memerlukan pelatihan yang praktis dan kontekstual bagi para Kapolsek dan First Line Supervisor,” ujarnya.
Menutup arahannya, Kapolda meminta para Kapolres untuk menjalin sinergi dengan pemerintah daerah, khususnya dalam menghadapi kehadiran kawasan industri di Halmahera Timur.
Dia juga mendorong agar masyarakat lokal yang belum bekerja dibekali keterampilan melalui pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK), sebagai bentuk kepedulian sosial Polri.
“Kepolisian harus menjadi solusi, bukan beban. Kita harus berubah, tumbuh, dan berinovasi agar tetap relevan di tengah perubahan zaman,” pungkasnya.
(ier)