TERNATE, OT - Kesebelesan Indoonesia Muda (IM) usia 40 (U-40), berhasil menembus semifinal setelah pada laga 8 besar turnamen U-40 Nurul Fatah mengalahkan Olympic Old Star dengan skor meyakinkan 2-0 di lapangan Gambesi.
Dua gol IM Ternate masing-masing dicetak oleh mantan pemain timnas Primavera, Tommy Manggopa dan Allan Mandey.
Dengan hasil ini, kesebelasan yang bermarkas di Kampung Pisang berhak lolos ke babak semifinal melawan kesebelasan Banteng dari Belakang Benteng Kelurahan Santiong.
Coach IM Ternate U-40, Muammar Gapang dalam keterangan resminya menyampaikan, apresiasi, penghargaan dan ucapan terima kasih kepada seluruh pemain dan official tim IM Ternate.
Dia mengaku puas dan bangga atas capaian IM Ternate dalam kompetisi amal dalam rangka pembangunan masjid Nurul Fatah Basiong, "mudah-mudahan permainan IM U-40 dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan pada laga-laga berikutnya," harap Muammar seraya menyebut target IM Ternate hingga babak final.
Menghadapai kesebelasan Banteng yang dijadwalkan pada Sabtu (4/6/2022) sore, coach Muammar optimis anak asuhnya dapat memenangkan laga, "apalagi pada laga besok, IM akan diperkiat striker "haus gol" yang nanti menjadi tandem Tommy Manggopa di lini depan," ucap Muammar.
Sementara itu, sebelum laga antara IM Ternate dan Olimpyc Gambesi dimulai, managemen IM Ternate menyerahkan bantuan berupa 160 sak semen kepada panitia pembangunan masjid Nurul Fatah Bastiong Karance.
Bantuan ini merupakan sumbangsih para pemain IM U-40, jajaran pengurus dan pelatih IM serta orangtua siswa IM Ternate.
Ketua IM Ternate, Ruslan Fatmona menyampaikan terima kasih kepada seluruh keluarga besar IM Ternate yang menyisihkan rejekinya untuk membantu panitia pembangunan masjid Nurul Fatah di Bastiong.
"Terima kasih kepada orangtua siswa, jajaran pengurus, pelatih dan pemain IM All Star yang mengumpulkan bantuan dan hari ini kita serahkan ke panitia," kata Ruslan usai penyerahan di lapangan Gambesi.
Dia berharap, bantuan berupa 160 sak semen untuk panitia pembangunan masjid Nurul Fatah Bastiong Karance dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, agar proses pembangunan dapat segera diselesaikan.
"Jangan menilai dari jumlah bantuan, terapi yang terpenting niat dan silaturrahmi yang harus tetap dijaga, sepakbola menyatukan kita," pesan Ruslan.
(fight)