Home / Nusantara

Sudah Seminggu, Ketinggian Banjir di Sekadau Hilir Belum Surut

Pohon Hingga Tower Roboh Akibat Angin Kencang
05 Desember 2017

Desa Tanjung, Kecamatan Sekadau Hilir merupakan salah satu wilayah yang rawan banjir. Saat ini, ketinggian air sudah mulai meningkat. Kendati demikian, banjir belum masuk kedalam rumah warga yang berada di wilayah yang diapit Sungai Kapuas dan Sekadau itu.

SEKADAU, OT - Kapolsek Sekadau Hilir, Iptu Masdar menuturkan, pihaknya bersama perangkat Desa Tanjung telah memonitoring untuk mengecek ketinggian air.

Banjir, kata dia, terjadi lantaran curah hujan yang tinggi serta adanya kiriman air dari wilayah perhuluan. “Tanjung juga berada diantara Sungai Sekadau dan Kapuas. Ketinggian air kira-kira mencapai 1 meter, sudah berlangsung sekitar seminggu belakangan tapi air beluma masuk kerumah warga,” ujarnya, Selasa (5/12).

Untuk itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati. Bersama pihak desa, lanjut dia, terus memantau ketinggian air. “Keberadaan listrik juga perlu diperhatikan dan awasi anak-anak dan lansia untuk mencegah terjadinya hal-hal tak diinginkan,” ucapnya.

Sebelumnya, angin kencang yang melanda merobohkan pohon yang menimpa jaringan listrik. Tak hanya itu, tower salah satu radio tumbang lantaran angin kencang yang terjadi, Minggu (3/12) sore.
Beruntung, tower setinggi 40 meter itu tidak menimpa rumah warga yang berada disekitarnya.

“Robohnya tidak mengena bangunan hanya menimpa pohon karet disampingnya,” kata Nico Bohot, salah seorang warga.

Kata dia, sempat terkejut dan melihat keluar. Saat yang bersamaan memang terjadi hujan. “Saya kaget, langsung keluar dan tiba-tiba towernya roboh,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau, Akhmad Suryadi mengatakan, hampir setiap hari di Sekadau diguyur hujan. Selain mewaspadai banjir, masyarakat juga diminta untuk waspadai terjadinya angin kencang maupun puting beliung.

“Hujan akan terus berlangsung hingga Februari 2018 mendatang, puncaknya Desember dan Januari,” ujar Akhmad.

Dengan perubahan cuaca tersebut masyarakat juga diminta untuk mewaspadai terjadinya puting beliung. Sebab, kata Akhmad, dibeberapa daerah telah terjadi puting beliung. “Ini juga perlu diwaspadai, puting beliung tidak bisa diprediksi tapi bisa dilihat melalui arah angin” kata dia.

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat bila disekitarnya ada pohon yang dinilai rawan tumbang agar dipangkas. Ia mengatakan, masyarakat dapat menghubungi kontak bencana BPBD Kabupaten Sekadau.

“Jika ada pohon yang rawan tumbang, lebih baik dipangkas terutama yang dekat permukiman. Tolong informasikan agar bisa kami bantu untuk memangkasnya,” pungkasnya.(red)


Reporter: Yahya Iskandar

BERITA TERKAIT