HALBAR, OT - Seorang warga Desa Ulo Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), atas nama Dorlin Domaha (29) dinyatakan meninggal dunia setelah diterkam buaya.
Informasi yang dihimpun indotimur.com menyebutkan, peristiwa naas itu terjadi pada Minggu (2/10/2022 sekitar pukul 01.00 WIT dinihari di kawasan pantai desa Tataleka, Kecamatan Jailolo Selatan.
Berdasarkan keterangan dari pihak Kepolisian Resort (Polres) Halbar, Dorlin Domaha (korban) bersama dua kawannya, Melkion Doraka (30) dan Alfreido Woka (29) hendak mencari ikan dengan cara memanah.
Saksi Melkon Doraka menyampaikan,, sekitar pukul 22.00 WIT, dia bersama korban berangkat dari Desa Ulo menuju ke Pantai Tataleka untuk mencari ikan dengan cara memanah.
Sekitar pukul 01:00 mereka tiba di pantai Tataleka dan langsung menuju pantai berenang menggunakan jeriken yang dilengkapi senter kepala yang sebelumnya telah disiapkan.
Keterangan saksi lainnya, Alfreido Woka jarak ketiganya hanya sekitar 10 meter saat mencari ikan di pesisir perairan Desa Tataleka, Jailolo Selatan.
Setelah beberapa menit menyelam mencari ikan, korban sudah tidak terlihat lagi. Melkon Doraka kemudian berusaha mencari korban dengan menggunakan senter namun hanya melihat alat panah dan senter korban yang hanyut terbawa arus air laut.
Melkon Doraka sempat melihat seekor buaya melintas di depannya. Karena melihat ada buaya, Melkon langsung naik ke daratan dan memberitahukan warga Desa Tataleka untuk meminta pertolongan melakukan pencarian terhadap korban.
Laporan saksi (Melkon) kemudian diteruskan ke Bhabinkamtibmas dan meminta bantuan kepada warga desa Ulo dan desa tetangga Turo agar melakukan pencarian di seputaran pesisir desa Gamlenge.
Setelah melakukan pencarian selama kurang lebih dua jam, sekitar pukul 03.30 WIT, jasad korban ditemukan di bibir pantai desa Gamlenge dalam kondisi sudah meninggal dunia.
Berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), korban diduga meninggal dunia akibat diterkam buaya.
Pada sejumlah tubuh korban ditemukan luka akibat gigitan buaya diantaranya, bagian telinga, tangan dan kaki korban.
Pihak keluarga korban langsung membawa jasad korban ke rumah tanpa divisum atau tidak melalui proses otopsi.
(deko)
