SEKADAU - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Barat (Kalbar), Irjen Pol Erwin Triwanto, menekankan, jauh-jauh hari menjelang tahun politik pihaknya terus waspada, salah satunya dalam menyikapi media sosial. jangan sampai momentum tersebut digunakan untuk memprovokasi masyarakat.
“Kami juga sudah membentuk tim Cyber, untuk mengidentifikasi informasi-informasi yang bisa memicu instabilitas,” ujarnya dalam kunjungannya ke Mapolres Sekadau, Kamis (14/9).
Ia mengatakan, dalam mengelola media sosial tentunya harus bijak dan profesional. sehingga, informasi yang disampaikan kepada masyarakat bertujuan mencerdaskan bukan lantas menyesatkan.
“Sebagai contoh beberapa waktu lalu, kejadian di media sosial di tepatnya di kota Pontianak, ada oknum menciptakan situasi agar tidak kondusif, dan meng-Upload peristiwa yang sebenarnya tidak terjadi atau bukan kejadian sebenarnya. Hal semacam in iyang harus kita hindari," tandasnya.
Kondisi tersebut, kata Kapolda, tentunya akan membuat keresahan di tengah masyarakat. Kedepan polisi bersama masyarakat dapat mengelola media sosial secara bijak, terutama jangan men-share informasi yang belum jelas kebenarannya, bisa jadi isinya provokasi, saling menghujat. sehingga, diaharapkan masyarakat bijak menggunakan media sosial dan masalah ini jangan dianggap kecil.
Sementara itu, Kapolres Sekadau, AKBP Yury Nurhidayat, meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan informasi yang belum jelas kebenarannya.
Yury, mengungkapkan, tahun2016 lalu pihaknya telah menangani kasus berkenaan dengan tindak pidana dibidang IT. Ini menjadi pembelajaran agar menggunakan media sosial dengan bijak dan cerdas. Jangan menelan mentah-mentah informasi yang belum jelas kebenarannya.
Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menciptakan Kabupaten Sekadau yang aman dan tertib. Yury mengatakan, untuk menciptakan situasi yang aman dan tertib tentunya perlu kerjasama semua pihak.
“Kemajuan informasi dan teknologi harus dimanfaatkan untuk hal-hal yang baik, bukan sebaliknya untuk menyebarkan hoax atau ujaran kebencian yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,” pungkasnya. (Ya)
(red)






