HALSEL,OT- Masyarakat Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara (Malut), panik setelah merasakan gempa bumi 4,2 Skala Richter (SR) di kepulauan Obi, Rabu, 19 Februari 2020, pukul 20:01:31 WIT wilayah Labuha dan sekitarnya.
Kepala BMKG Halsel, Wijayandi menyampaikan, gempa bumi tektonik tersebut sesuai dari Hasil analisis BMKG memiliki kekuatan M=4.2. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0.7 LS dan 127.42 BT, atau tepatnya berlokasi di laut 11 km Baratdaya Labuha-MALUT pada kedalaman 10 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar lokal," ujarnya.
Lanjutnya, dampak gempa bumi berdasarkan informasi dari masyarakat dirasakan di Labuha III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu). Di daerah tersebut, guncangan gempabumi dirasakan oleh banyak orang.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,"cetusnya.
Kata dia, hingga pukul 20:20 WIT, hasil monitoring BMKG belum menunjukan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, serta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," imbaunya.
Ia juga meminta agar masyarakat harus pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.(iel)






