Home / Nusantara

Dua Warga Kabupaten Halteng Diduga Diserang Orangutan

13 Juni 2020
Warga dan aparat TNI saat berada di lokasi kejadian

HALTENG, OT- Dua warga Desa Bobane Jaya, Kecamatan Patani Barat, Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara (Malut), Jumat ((12/6/2020) kemarin sekitar pukul 14.00 Wit diserang sekelompok Orang Tak Dikenal (OTK) yang diduga adalah orangutan dengan menggunakan panah dan parang.

Peristiwa itu terjadi di hutan perbatasan antara Kecamatan Patani Barat dan Kecamatan Patani Timur tepatnya di jalan Kilo Meter Delapan. Kedua warga tersebut meruupakan kakak beradik yakni Ahmad Hayun dan Ilham Hayun.

Kepala Desa Bobane Jaya, M Taha Munir saat dikonfirmasi via telepon, Sabtu (13/6/2020) siang tadi membenarkan kedua warganya diserang OTK di kilo delapan saat hendak mengambil pala.

Kades menceritakan, kedua korban yang merupakan kakak beradik itu menggunakan kendaraan roda dua dari kampung dengan tujuan mengambil buah pala di hutan, namun saat tiba di kilo delapan, tiba-tiba muncul enam orang tak dikenal.

“Orang-orang yang menyerang itu hanya menggunakan celana dalam dilengkapi dengan panah dan parang lalu menyerang mereka dengan jarak kurang lebih sekitar 100 meter,” ujar Kades.

Beruntung, kedua warganya tidak tidak kena panah, karea lebih dulu menghindar. “Melihat kondisi itu, kakaknya langsung menyuruh adiknya ke kampung minta pertolongan, sehingga adiknya langsung ke kampong," jelas Kades.

Setelah mendapat laporan dari Ilham Hayun, lanjut kades,  pihaknya bersama warga dan aparat keamanan langsung turun ke lokasi untuk memastikan kebenaran informasi itu.

“Kami langsung ke lokasi tapi tidak lagi bertemu dengan pelaku, dan menemukan sejumlah tanaman warga sudah dipotong. Selain itu, ada juga rumah kebun warga dan peralatan ikut dirusak,  bahkan sepeda motor yang digunakan korban pun tempat duduknya dirusaki," terang Kades.

Lanjut kades, untuk barang bukti seperti anak panah tidak ditemukan di TKP,  tapi sesuai keterangan dari kedua korban, mereka dipanah sebanyak dua kali dan anak panah yang pertama jatuh di samping mereka.

“Ketika Kakak mau mengambil anak panah itu, tapi adiknya meminta jangan karena mereka akan kembali memanah, sehingga anak panah itu tidak diambil lalu keduanya langsung menghindar,” jelasnya.

Sementara Ahmad Hayun, ditemukan kurang lebih 2 kilo meter dari TKP dalam keadaan sehat.

Kades mengaku, informasi yang dipanah ini benar tapi OTK mengambil kembali anak panah karena di TKP tidak ditemukan apa-apa, hanya temukan bukti pengrusakan rumah, motor dan tanaman warga.

Warga bersama aparat mencoba mengejar ke hutan tapi tidak menemukan para pelaku. Kades berharap,  aparat keamanan yang berada di Kecamatan Patani Barat, dibekali senjata, karena saat ke TKP aparat keamanan berjalan dengan tangan kosong.

"Jadi kami berharap agar ini disikapi serius, sehingga tidak terjadi lagi,  karena kejadian serupa sudah perna terjadi bahkan di lokasi yang sama," harapnya.

Kades mengimbau, kepada warga setempat untuk sementara waktu jangan dulu berpergian di kebun.

(red)


Reporter: Supriono Sufrin

BERITA TERKAIT