DARUBA, OT - Mahasiswa Universitas Pasifik (Unipas) Morotai memblokir jalan sebagai bentuk protes atas kebijakan pemerintah pusat menaikan harga BBM.

Aksi pemblokiran jalan di kawasan pertigaan tugu pancasila itu berakhir ricuh setelah masa aksi dan aparat keamanan terlibat bentrok.

Pantauan indotimur.com ratusan mahasiswa BEM Unipas Morotai memblokir jalan pertigaan tugu Pancasila yang terletak di poros kawasan pemerintahan menghubungkan tiga wilayah yakni desa Muhajirin, Darame dan Yayasan, serta akses menuju pusat pemerintahan kantor Bupati, kawasan pendidikan, Mapolres Morotai, kantor DPRD, kejaksaan Morotai dan kawasan pertokoan.

Aksi memblokir jalan dari pukul 12:00 itu membuat lalulintas sempat terganggu. Pihak lalulintas Polres Morotai turun ke lokasi melakukan rekayasa lalulintas sebagai upaya menghindari kemacetan.

Tak hanya berorasi dan memblokir jalan, para pendemo juga membakar ban bekas dan properti lainya.

Melihat kondisi itu, aparat Kepolisian Polres Morotai langsung turun dan berkoordinasi membubarkan para pendemo.

Namun, pendemo yang tidak membubarkan diri lantas melakukan aksi pelemparan ke pihak Kepolisian. Mendapat perlakukan yang berpotensi anarkis, aparat Kepolisian langsung bertindak membubarkan pendemo dengan menggunakan water canon dan gas air mata.

Akibat kericuhan tersebut, aparat keamanan mengamankan sejumlah pendemo karena dinilai melakukan peovokasi dan bertindak anarkis.

 (hiz)