TIDORE, OT- Pekan Budaya Kota Rempah Tahun 2024 resmi berakhir, ditutup oleh Wali Kota Tidore Kepulauan Capt H. Ali Ibrahim yang ditandai dengan pengembalian dolo-dolo oleh Wali Kota Tidore kepada Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXI Provinsi Maluku Utara, Kuswanto.
Kegiatan yang dilokuskan di Kawasan Wisata Pantai Tugulufa tersebut mengundang animo masyarakat yang cukup luar biasa, selain untuk menyaksikan penampilan Guest Start Justy Aldrin, mereka juga menantikan pengumuman hasil lomba.
Dalam sambutannya, Wali Kota Tidore Kepulauan, Capt H. Ali Ibrahim menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Panitia penyelenggara, baik dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXI maupun seluruh pihak yang telah berkontribusi atas terselenggaranya kegiatan ini.
"Kami berharap, Pekan Budaya Kota Rempah ini dapat memotivasi seluruh masyarakat Kota Tidore Kepulauan, khususnya para seniman, budayawan, pemerhati dan komunitas lokal untuk terus mengembangkan kreasi dan inovasi sekaligus mengaktualisasikan diri melalui aktivitas dan prestasi seni," ungkapnya.
Orang nomor satu di Kota Tidore ini menambahkan, event ini juga merupakan bagian dari upaya pembinaan dan pelestarian budaya daerah, sebab pentingnya makna dan kebudayaan dalam rangka memperkokoh jati diri bangsa, khususnya jati diri generasi muda Kota Tidore Kepulauan.
"Selamat kepada para pemenang lomba, teruslah berkreasi dan memotivasi teman-teman yang lain untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan budaya yang kita miliki, terima kasih juga kepada peserta yang belum meraih juara, karena kehadiran kalian merupakan wujud rasa cinta akan budaya sebagai warisan tanah leluhur," imbuhnya.
Sementara, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XXI, Kuswanto dalam sambutannya menyampaikan, Pekan Budaya Kota Rempah merupakan salah satu bentuk upaya dalam rangka pelestarian cagar budaya dan obyek kemajuan kebudayaan di wilayah Provinsi Maluku Utara.
Selain itu, Pekan Budaya Kota Rempah juga dilaksanakan dalam rangka mendukung program Jalur Rempah sebagai program prioritas nasional di Bidang Kebudayaan. Pekan Budaya Kota Rempah kali ini mengangkat tema Merawat Tanah Leluhur.
"Dalam pekan budaya ini telah dilaksanakan kegiatan budaya, seperti Pameran Budaya, Pentas Seni-Budaya, Permainan Tradisional, Pemutaran Film Boiling, Ritus Kabata Pegunungan, dan Pameran Budaya dan UMKM. Kegiatan budaya yang dilaksanakan telah menyasar semua segmen masyarakat mulai dari anak-anak TK sampai orang tua," paparnya.
Kuswanto menambahkan, Ada Lomba Menggambar dan Mewarnai untuk PAUD, TK dan SD, ada Lomba Permainan Tradisional Kareca untuk kategori SD, ada Lomba Bercerita Sejarah untuk kategori SMP, Lomba Menyanyi Lagu Daerah untuk kategori SMA,
Jelajah Cagar Budaya Benteng Gomafo (Benteng Torre) dan Lomba Minivlog untuk kategori SMA, Lomba Permainan Tradisional Dalagau untuk kategori SMA, panggung ekpresi berupa tarian dan musik tradisi dari 18 komunitas budaya di Tidore, sajian Ritus Kabata dan podcast untuk orang-orang tua.
"Serta ada pameran sebanyak 15 booth 2 dari pemerintah dan 13 dari IKM yang menampilkan berbagai bentuk budaya kriya, wastra, dan kuliner dari Tidore. Hal itu kami laksanakan untuk sosialisasi budaya kepada masyarakat dan upaya pewarisan budaya kepada generasi muda," jelasnya.
Mengakhiri sambutannya, Kuswanto mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kota Tidore Kepulauan yang telah memfasilitasi kegiatan, serta Terimakash juga kepada para panitia dan semua pihak yang telah menyiapkan dan melaksanakan acara ini dengan baik.
"Khususnya pada Tim Literasi digital, RRI Ternate, IndonesianaTV, pihak keamanan dan semua pihak yang terlibat. Atas nama panitia kami mohon maaf atas kekurangan dan kekhilafan kami, baik dalam penyelenggaraan maupun pelayanan terhadap Bapak/lbu semua," ucapnya.
(Ryn)