TIDORE, OT - Selama kepemimpinan Wali Kota Tidore Capt, H. Ali Ibrahim dan Wakil Wali Kota Tidore Muhammad Sinen selalu mengutamakan pelayanan kepada masyarakat, baik itu pelayanan kesehatan, pendidikan maupun pelayanan apa saja yang menyangkut dengan kesejahteraan masyarakat Kota Tidore.
Hal tersebut ditegaskan Staf Ahli Wali Kota Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Asis Hadad saat mewakili Wali Kota Tidore saat melakukan pertemuan dengan Aliansi peduli Kesehatan masyarakat Desa Kosa, Kecamatan Oba yang berlangsung di Aula kantor Kecamatan Oba.
Pertemuan ini dalam rangka menyelesaikan persoalan terkait dengan pelayanan rumah sakit Daerah Kota Tidore. Dalam pertemuan tersebut, Pemerintah Daerah yang juga dihadiri Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tidore dr Fajar, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan, tim pengawas RSUD Kota Tidore Halil Achmad ini mendengarkan tuntutan para aliansi Peduli kesehatan masyarakat Desa Kosa.
Pada kesempatan tersebut, DR Isra Muksin saat mewakili Aliansi peduli kesehatan masyarakat Desa Kosa memberikan dua opsi tuntutan diantaranya turunkan Direktur RSD Tidore dari jabatannya dan pecat secara tidak terhormat kepada dr Muhammad Fahrul.
Menanggapi hal tersebut, Asis Hadad mengatakan, pemerintah Kota Tidore selalu mengupayakan agar masyarakat Tidore mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik, namun dengan kejadian yang dialami masyarakat Desa Kosa ini mungkin terjadi khilafan sebagai seorang manusia biasa akan tetapi Pemerintah tidak akan tinggal diam untuk mengevaluasi kejadian yang menimpa masyarakat Kosa.
“Atas nama pemerintah daerah kami menerima tuntunan yang disampaikan oleh Aliansi Peduli kesehatan Desa Kosa, sehingga akan dilakukan proses evaluasi kepada dokter yang bersangkutan sehingga kedepan tidak ada lagi keresahan masyarakat terkait dengan pelayanan kesehatan yang tidak memadai di Kota Tidore, sesungguhnya Pemda terus berusaha agar masyarakat Tidore bisa mendapatkan pelayanan dengan baik,"kata Asis
Asis hadad juga berharap kepada Direktur rumah sakit agar segera menindaklanjuti tuntutan yang disampaikan, sehingga kedepan tidak ada lagi masyarakat yang mengeluh atau memprotes prosedur pelayanan kesehatan di Kota Tidore.
“Tanggalkan dulu administrasi pasien yang dirujuk sehingga berikan pelayanan untuk menangani pasien tersebut setelah pasien ditangani baru proses administrasi dilakukan, sehingga menghindari hal-hal yang tidak diinginkan bersama,” tandas Asis
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan Abd Majid Do. M. Nur menyampaikan permohonan maaf atas ketidak nyamanan masyarakat kosa dalam menerima pelayanan kesehatan di RSUD Tidore, namun semua sudah berupaya agar memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat kota Tidore.
"Jika keliru dan kesalahan itu ada pada tim medis kami, maka atas nama pribadi dan jabatan kami sampaikan permohonan maaf kepada keluarga besar masyarakat Desa Kosa, karena keresahan dan sedihnya keluarga adalah sedih dan keresahan bagi kami di center kesehatan, kami sudah berupaya memberikan pelayanan terbaik namun ada hal-hal yang tidak sempurna itu adalah murni kesalahan kami sebagai manusia," kata dia.
Jika ada konsekuensinya kami seluruh insan kesehatan di Kota Tidore siap menerima semua konsekuensi yang memang sudah ditetapkan.
“Atas nama seluruh keluarga insan kesehatan se Kota Tidore kami juga mengucapkan rasa belasungkawa yang sebesar-besarnya kepada pihak keluarga, semoga diberikan ketabahan dan kesabaran dalam menerima cobaan ini.” Sambung abd Majid
Senada juga disampaikan, Direktur RSD Tidore dr Fajar Puji Wibowo menyampaikan permohonan maaf atas pelayanan kesehatan yang kurang memadai kepada masyarakat Desa Kosa tersebut, namun RSD Tidore telah berupaya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat Kota Tidore.
“Atas nama Direktur Rumah sakit saya akan mengevaluasi dr Muhammad Fahrul sebagaimana tuntutan yang disampaikan oleh para aliansi peduli kesehatan masyarakat Oba, dan saya juga siap turun dari jabatan jika telah dievaluasi oleh pimpinan, karena saya juga memiliki pimpinan tinggi yang berhak untuk menurunkan saya dari jabatan Direktur Rumah Sakit,” kata dr Fajar.
Untuk diketahui pertemuan yang berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Oba ini menghasilkan kesepakatan bahwa Aliansi peduli kesehatan masyarakat Desa Kosa secepatnya menerima surat pemecatan secara tidak terhormat kepada dr Muhammad Fahrul sebagai dokter yang mengabaikan pasien rujukan puskesmas payahe yang berasal dari masyarakat Desa Kosa Kecamatan Oba.
(Ryn)