Home / Hiburan / Komunitas

Pengurus MTI Wilayah Malut Periode 2019-2022 Resmi Dilantik

25 September 2019
Foto bersama pasca kegiatan pelantikan MTI wilayah Malut peserta dan pengurus

TERNATE, OT - Pengurus Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) wilayah Maluku Utara (Malut) periode 2019-2022 resmi dilantik, Rabu (25/9/2019) di Ayu Lestari Hotel Ternate.

Selain acara pelantikan, juga dirangkaikan dialog publik dengan mengusung tema "Penguatan Konektivitas Moda Transportasi Di Maluku Utara".

Ketua MTI wilayah Maluku Utara Ramly Rasyid kepada sejumlah wartawan termasuk indotimur.com mengatakan, salah satu program MTI khusunya wilayah Maluku Utara, memudahkan transportasi laut dan darat, karena ada beberapa kasus terkait transportasi sering dikeluhkan. Misalnya, kasus penjualan tiket speedboat rute Dufa-dufa - Jailolo.

"Dalam waktu dekat MTI wilayah Malut akan hearing dengan bupati Halmahera Barat (Halbar), untuk membijaki terkait masalah tranportasi laut, dalam hal ini speedboat rute Dufa-dufa - Jailolo, karena sering menjadi keluhan masyarakat," katanya.

Sementara masalah transportasi darat, lanjut dia, terkait kehadiran Go-Jek dan ojek pangakalan. Untuk itu, MTI akan melakukan diskusi publik guna membahas kasus ini.

"Yang kita pikirkan kalau seandainya Go-Jek itu eksis, terus ojek pangakalan nasibnya bagaimana, sehingga harus didiskusikan untuk mencari solusi," katanya.

Aementara Ketua umum MTI Pusat, Agus Taufik Mulyono menambahkan, untuk MTI wilayah Maluku Utara sudah berdiri 12 tahun sebelumnya, maka saat ini pihaknya akan berusaha bekerja keras sehingga MTI Malut dapat dilantik.

"MTI merupakan organisasi yang legal, formal dan berbadan hukum serta memiliki pengurus pusat dan juga pengurus wilayah, jadi kami ingin menyampaikan kepada publik bahwa MTI adalah sekumpulan masyarakat yang memperhatikan dan peduli terhadap persoalan-persoalan dan juga perbaikan-perbaikan transportasi yang ada di sebuah wilayah," jelasny.

Lanjut dia, masalah tranportasi bukan hanya masalah teknologi dan ilmu pengetahuan, akan tetapi lebih mendasar, yaitu persoalan peradaban manusia.

"Jadi kalau ingin memperbaiki transportasi, jangan hanya memperbaiki teknologi dan ilmu pengetahuannya, tapi harus perbaikan peradaban manusia. Mulai dari pengambilan keputusan, kebijakan, pengaturan, mengoperasikan, membangun dan mengawal, " pungkasnya.

Dia berharap, MTI wilayah Maluku Utara lebih mengangkat isu-isu terkait persoalan transportasi antar pulau, karena  ketua MTI wilayah Maluku Utara yang terpilih sekarang mempunyai pengalaman yang cukup baik.(awie)


Reporter: Munawir Suhardi

BERITA TERKAIT