Home / Hiburan / Komunitas

Hasil FGD KNPI Malut Direkomendasikan ke Pemerintah, TNI dan Polri

17 Agustus 2019
Suasana FGD DPD KNPI Provinsi Malut

TERRNATE, OT- Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Malluku Utara (Malut), menggelar FGD dengan tema Ancaman Radikalisme Dikalangan Milenial, Jumat (16/8/2019) malam di Bukit Pelangi Hotel Ternate.

TN-Polri yang hadir dalam diskusi, membenarkan tentang adanya gerakan radikalisme yang mulai berkembang cepat seiring perkembangan teknologi. “Polri dalam mengambil sikap terhadap gerakan ini menggunakan tiga metode, yaitu preventif dan represif serta penegakkan hukum,” ujar Direktorat Binmas Polda Malut, Kombes Pol Muhammad Nasihin.

Sedangkan Kepala Hukum Korem 152 Babullah Mayor Inf. Nainggolan mengatakan, ada lima alasan mengapa generasi milenial menjadi radikalis atau bahkan teroris.

Menurutnya yaitu pemuda sedang mencari identitas, pemuda yang butuh kebersamaan atau koloni, pemuda yang ingin memperbaiki apa yang dianggap ketidakadilan, pemuda yang sedang mencari sensasi dan kegagahan, serta pemuda yang menaruh simpati pada kelompok radikal teroris melalui internet.

Selain dari unsur TNI-Polri, hadir juga dalam diskusi akademisi pendidikan Abdurrahim Talib, Psikolog Syaiful Bahri, Sosiolog Yahya Alhadad, Aktivis komunitas Jarod Sarif Tjan, Kelompok Cipayung Plus, Bem IAIN Ternate, beserta sejumlah pengurus Osis SMA di Kota Ternate.

Ketua DPD KNPI Malut Irman Saleh, kepada wartawan mengatakan FGD yang digelar ini merupakan kegiatan langkah awal antisipasi masuknya virus-virus radikalisme yang mengancam generasi milenial.

Untuk itu, dalam undangan kehadiran peserta FGD kebanyakan adalah Pengurus Osis dan BEM Fakultas seluruh Universitas di Ternate, yang menurutnya rentan terhadap pengaruh virus radikalisme.

Irman menambahkan, FGD ini telah melahirkan beberapa poin rekomendasi yang akan disampaikan kepada Pemerintah, TNI-Polri dan BIN. Rekomendasi tersebut antara lain, meminta kepada pemerintah agar menggodok kurikulum sekolah dengan lebih maksimal agar kurikulum tersebut menjadi benteng kokoh pertahanan generasi milenial dari virus radikalisme.

Rekomendasi lain, meminta pemerintah untuk lebih selektif terhadap konten-konten internet yang berbau radikalisme. Selain itu, pihaknya juga merekomendasikan kepada TNI-Polri serta BIN agar memperketat pengawasan bidang keamanan terhadap ancaman dari pihak luar, terutama masuknya ideologi yang menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945.

Menurutnya, KNPI Malut juga akan melakukan pelatihan-pelatihan atau sosialisasi yang menyasar generasi milenial, agar terjauh dari pemahaman sesat radikalisme. “Rekomendasi itu akan diserahkan secara tertulis ke Polda, Korem 152 Babullah dan Pemprov Malut,” ujar Irman.

“Kita harapkan agar semua pihak, terutama keluarga menjadi benteng kokoh bagi generasi muda, agar terhindar dari pemahaman ideologi yang bisa memecah belah bangsa dan negara,” tutupnya.(red)


Reporter: Fauzan Azzam

BERITA TERKAIT