TERNATE, OT- Kasus pembangunan kantor Dinas Sosial Kota Ternate yang diduga bermasalah terus bergulir. Kali ini penyidik akan menyiapkan agenda gelar perkara sejak kasus ini diselidiki Satreskrim Polres Ternate.
Pasalnya, Kantor Dinas Sosial Kota Ternate ini dikerjakan sejak 2022-2023 dengan anggaran senilai Rp 6 miliar.
Berdasarkan informasi yang diperoleh media ini rincian pembangunan awal bersumber dari APBD 2022 dengan anggaran senilai Rp 1,9 miliar. Sementara, pembangunan tahap dua melalui APBD 2023 dengan nilai Rp 4,1 miliar.
"Lagi disiapkan gelar perkara untuk naik ke Lidik" ujar Kasatreskrim Polres Ternate, IPTU Bondan Manikotomo, Rabu (8/5/2024).
Menurut Bondan, rencana gelar perkara dilakukan setelah pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi. Adapun total saksi yang telah diperiksa yakni ada 4 orang termasuk Kepala Dinas Sosial Kota Ternate hingga pihak Pengawas.
"Sudah ada 4 saksi yakni Kepala Dinas Sosial Kota Ternate, PPK, Kontraktor dan Pengawas yang telah diperiksa dan dimintai keterangan," terang Bondan.
Selain itu, dia menyebut pihaknya juga perlu mendapatkan keterangan ahli dalam kasus ini guna untuk mengukur volume bangunan diduga bermasalah tersebut. Karena kita tidak punya keahlian disitu jadi betul-betul harus pakai ahli.
"Olehnya itu kita naikkan ke Lidik dulu baru secara administrasi minta bantuan hukum pada ahlinya," jelas Bondan mengakhiri.
Sekedar diketahui, DPC Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) Kota Ternate, Maluku Utara, mendesak aparat penegak hukum (APH) menyelidiki pembangunan kantor Dinas Sosial.
Kantor yang dikerjakan pada 2022-2023 dengan anggaran senilai Rp 6 miliar itu hingga kini belum juga selesai. Proyek pekerjaan pembangunan kantor Dinas Sosial Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara dikerjakan dua kontraktor tidak selesai dikerjakan.
Pembangunan awal tahun 2022 yang bersumber dari APBD 2022 senilai Rp 1,9 miliar, yang dikerjakan oleh CV Wijaya Saka Sejati.
Sementara pembangunan tahap kedua melalui APBD tahun 2023 senilai Rp 4,1 miliar yang dikerjakan oleh CV. IRAMA. Proyek dengan nilai fantastis dan pencariannya 100 persen namun bangunannya tidak dapat diselesaikan.
(ier)