Home / Berita / Hukrim

Kasus Dugaan Penganiayaan Pemuda Desa Maitara Utara Dilimpahkan Ke Polresta Tidore

03 Juli 2025
Ilustrasi Penganiayaan (Foto: Istimewa)

TIDORE, OT - Kasus dugaan penganiayaan dan pengeroyokan terhadap seorang warga Desa Maitara Utara Kecamatan Tidore Utara yang dilaporkan ke Polsek Tidore Utara telah dilimpahkan ke Polresta Tidore.

Hal itu disampaikan Oleh Kapolsek Tidore Utara Ipda Aprianto Sukardi saat dikonfirmasi pada Rabu (2/7/2025).

Aprianto menjelaskan, kasus tersebut telah dilimpahkan ke Polresta Tidore setelah dilakukan tindaklanjut atas laporan dari korban.

"Prosesnya sudah kami limpahkan ke Polresta Tidore, untuk ditindaklanjuti," kata Aprianto.

Diketahui, kasus Penganiayaan dan pengeroyokan dialami oleh pemuda asal desa Maitara Utara berinisial korban H, pada tanggal 9 Mei 2025 lalu.

Yang mana korban mendapat tindakan kekerasan dari pelaku yang diketahui berinisial ASK alias Abdan, setelah korban kembali dari tempat wisata hutan mangrove Desa Maitara Tengah.

Kejadian tersebut terjadi pada sore hari sekitar pukul 18.30 WIT, saat korban bersama rekannya berhenti di dekat rumahnya.

Tanpa sepengetahuan korban, pelaku langsung melayangkan pukulan dan mengenai wajah korban.

Menurut keterangan saksi, tak hanya dipukul sekali saja, namun korban dikeroyok, akibatnya korban mengalami bengkak dibagian mata kanan, sehingga korban belum bisa beraktivitas normal seperti biasanya.

"Saya kan sering ikut Pajeko (motor nelayan) tetapi sampai sekarang belum bisa ikut motor nelayan lagi karena mata sebelah kanan saya masih sakit dan pandangan juga kabur," jelas korban H saat diwawancarai.

Mengetahui keponakanya mengalami kekerasan Paman korban yang bernama Anwar langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tidore Utara.

Menurutnya, Polisi langsung melakukan visum dan kemudian dilakukan penyelidikan lebih lanjut. 

Anwar berharap, polisi mempercepat proses hukumnya agar pelaku dapat ditangkap.

"Saya berharap polisi seriusi kasus ini, karena keponakan saya sampai saat ini belum bisa bekerja ikut kapal nelayan seperti biasanya, ini dikarenakan matanya masih sakit dan pandangan juga kabur," terang Anwar.

 (Rayyan)


Reporter: Rayyan
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT