TERNATE, OT - Puluhan orang di Kabupaten Halmahera Timur yang mengatasnamakan masyarakat adat diamankan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Maluku Utara.
Puluhan orang ini, diamankan karena melaksanakan aksi unjuk rasa penolakan aktivitas pertambangan di Halmahera Timur pada Jum'at, 17 Mei 2026 dengan membawa senjata tajam (sajam).
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Maluku Utara, Kombes. Edy Wahyu Susilo saat dikonfirmasi wartawan Minggu (18/5/2025) menyatakan, tindakan yang dilakukan tersebut merupakan langkah tegas karena yang dilakukan mengganggu aksi total dan investasi di Maluku Utara.
“Mereka diamankan pada pukul, 12:00 WIT oleh anggota gabungan dari Polda dan Polres Halmahera Timur,” ujar Kombes Edy.
“Barang bukti yang diamankan berupa parang, tombak dan senjata tajam lainya. Tentunya merupakan bagian dari dugaan pengancaman dan kekerasan,” tambahnya.
Kombes Pol. Edy Susilo juga mengatakan, sebelumnya 14 dari 26 orang yang diamankan saat ini, telah melaksanakan aksi dan diduga melakukan perampasan 18 kunci alat berat milik perusahan dengan tujuan untuk menghentikan aktivitas proses pertambangan.
“Dugaan perampasan 18 kunci alat berat itu, dilakukan pada aksi bulan lalu oleh 14 orang,” tegasnya.
Dirreskrimum Polda Maluku Utara juga menyatakan, saat ini, 26 orang yang diamankan tersebut, langsung dibawa dari Halmahera Timur ke Ditreskrimum Polda Maluku Utara untuk melakukan pemeriksaan peran mereka masing-masing.
“Mereka yang kita amankan ini, akan kita mintai keterangan satu-satu untuk mengetahui pasti peran mereka masing-masing,” tegasnya.
Sambung dia, jika dalam tahap penyelidikan yang dilakukan terhadap 26 orang yang diamankan tersebut, penyidik tidak menemukan unsur pidana, sesuai dengan keterangan yang didapat, maka tentunya akan dikembalikan dan dijadikan sebagai saksi.
“Makanya kita mintai keterangan dulu untuk mendalami peran mereka masing-masing, biar kita tau pastinya,” akunya.
Kombes Pol. Edy menyatakan, tindakan yang diambil Polda Maluku Utara ini bukan bagian keberpihakan pada pihak tertentu melainkan langkah untuk menjaga situasi kamtibmas di Halmahera Timur khususnya dan Maluku Utara umumnya tetap kondusif dari pelaku-pelaku kejahatan.
“Kehadiran kita (Polda) merupakan bagian dari kehadiran negara untuk memberikan keamanan kepada seluruh masyarakat,” ucapnya.
Untuk diketahui, berikut nama-nama puluhan pendemo yang diamankan berdasarkan informasi yang dihimpun media indotimur.com
1. Sahil Abubakar- Maba Sangaji
2. Nahrawi Salamudin- Maba Sangaji
3. Alaudin Salamudin- Maba Sangaji
4. Yasir Samad-Maba Sangaji
5. Safar Sinen- maba Sangaji
6. Umar Manado- Maba Sangaji
7. Asis Bakri- Maba Sangaji
8. Hasan Hani- Maba Sangaji
9. Wahab Komdan- maba sangaji
10. Ahmad Abubakar- maba sangaji
11. Hamim Lakoda- maba sangaji
12. Merek Salasa- maba sangaji
13. Ariandi Nahrawi- maba sangaji
14. Sahril Lampa
15. Ano
16. Irfan Asis- maba sangaji
17. Sulkam Safar- maba sangaji
18. Asrin Rajab- wailokum
19. Amor- Wailokum
20. Sahrudin Uat
21. Jamal Badi- Patani Selatan (Patani)
22. Julkadri Husen- Patani Selatan (patani)
23. Indra (Akes)- Ternate Sulamadaha
24. Pardi- Patani Timur (peniti)
(ier)