HALTENG,OT - Pertashop di Desa Lelilef Waibulen Kecamatan Weda Tengah Halmahera Tengah (Halteng) diduga menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax dengan harga per liter Rp. 15.500.
Padahal, BBM jenis pertamax sesuai dengan instruksi Pemerintah Pusat (Pempus) per liter hanya dijual sebesar Rp. 14.850.
Salah satu pengecer di Desa Lukulamo mengatakan, pertashop menjual minyak pertamax dengan harga Rp. 15.500,- perliter.
Kondisi ini diperarah dengan ukuran atau takaran. "Kami beli 25 liter tapi ukuranya tidak sampai 25 liter, hanya 23 sampai 24 liter saja," ucap salah seorang warga yang meminta identitasnya jangan dipublis saat dikonfirmasi wartawan pada Minggu (18/9/2022).
Padahal, kata dia, dalam ketentuan yang dikeluarkan oleh Pemerintah, pertamax itu harusnya dibandrol Rp. 14.850 tapi faktanya, dijual ke pengecer sebesar Rp, 15.500.
"Makanya kami pengecer juga menjual di harga Per liter 17.000 sampai 18.000," katanya.
Dia menambahkan, harga yang dipatok pengecer sebesar Rp, 17. 000,- karena pemilik Pertashop meminta para pengecer untuk menjual dengan harga tersebut. "Kalau kami tidak ikut, maka tidak lagi diberikan jatah oleh pemilik Pertashop, jadi kami tetap ikut," akunya.
Warga berharap, agar Pemda Halteng melalui Ekbang untuk menegur pemilik Pertashop agar tidak bermain harga.
Sementara Kabag Ekbang Halteng Nurlela Samad mengatakan, Ekbang telah menyampaikan persoalan ini ke pemilik Pertashop, tapi mereka tetap menjual dengan harga Rp, 15.500,- ke warga dan pengecer.
"Ekbang sudah tegur ke pemilik pertashop," singkat Kabag.
Sementara pemilik Pertashop, Fatma berjanji akan mencari sumber yang pasti, sebelum memberikan keterangan.
"Selama saya ada di Tidore saya selalu pantau terus, coba nanti tanyakan ke penguna motor dan mobil biar infonya lebih akurat," jelasnya.
(red)