Home / Indomalut / Halteng

Selain Karyawan, Warga Desa Fritu Juga Keracunan Makanan

Warga Sebut Keracunan Makanan Sudah Sering Terjadi
21 Januari 2025
Korban balita saat di RSUD Weda

HALTENG, OT - Puluhan Karyawan Perusahaan Subkontraktor (Subkon) PT. Bhakti Pertiwi Nusantara (BPN), PT. Temporess International Delivery (TID), dan beberapa masyarakat Desa Fritu Kecamatan Weda Utara Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) mengalami keracunan makanan yang mengakibatkan muntah, pusing, dan buang air. 

Kasi Humas Polres Halteng Ipda Ramli Soleman mengatakan, sesuai dengan keterangan di lapangan Selasa (21/1/2025) sekitar pukul 13.00 WIT, anggota Subsektor Weda Utara langsung turun ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk membantu masyarakat Desa Fritu dan karyawan TID (Tempopress International Delivery) yang mengalami keracunan makanan.

Akibatnya, puluhan orang mengalami gejala mual, sakit perut bahkan buang air secara terus menerus.

Selanjutnya, Subsektor Weda Utara melakukan kordinasi dengan pihak perusahaan dan Puskemas Sagea untuk menangani pasien yang hampir semua mengalami keracunan.

"Semua pasien yang dirawat sebelumnya mengkonsumsi makanan (sarapan pagi) dari pihak perusahaan TID," ucap Kasi Humas mengutip keterangan warga. 

Kata dia, jumlah pasien yang ditangani dan dirawat oleh petugas medis untuk sementara berjumlah 67 orang yang terdiri dari, 54 orang laki-laki, 5 orang wanita, 6 anak-anak dan 2 balita. Seluruhnya sudah dalam penanganan medis.

"Sementara semua pasien yang mengalami keracunan, sudah ditangani dan dirawat oleh petugas medis Puskesmas Sagea," jelasnya. 

Juru bicara Polres Halteng itu mengatakan, untuk satu (1)  orang anak balita dirujuk ke RSUD Weda untuk penanganan lebih lanjut.

Sementara ini masih dalam pemeriksaan sampel makanan oleh anggota Reskrim Polres Halteng.

Salah satu korban Ferlianti (30)  mengatakan, makanan yang disajikan perusahan itu pada saat sarapan pagi tadi. 

"Makanan itu suami saya yang bawa dari perusahaan. Kemudian saya dan anak langsung makan tiba- tiba rasa pusing dan perut sakit," ucap Ferlianti yang anaknya sementara dirawat. 

Selain anaknya, dia juga mengaku balita berinisial KM berusia 5 tahun yang juga ponakannya sementara ditangani pihak RSUD-Weda. 

Dia mengaku, makanan yang sering di bawa oleh suaminya bukan hanya satu kali ini, melainkan sudah berulang kali. 

"Kami sudah sering keracunan dengan makanan ini, tapi baru kali ini yang parah sampai dibawa ke Puskesmas," tutupnya.

 (red)


Reporter: Supriono Sufrin
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT