HALTENG, OT- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Tengah (Halteng)dan Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Maluku Utara (Malut), melakukan rapat untuk membahas masalah banjir di Kecamatan Weda Selatan.
Wakil Bupati Halteng Abdurahim Odeyani saat dikonfirmasi usai rapat mengatakan, rapat tadi terkait dengan banjir yang hari ini terjadi di weda Selatan.
"Peristiwa yang secara terus menerus terjadi setiap tahun oleh karena itu kami langsung koordinasi dengan kepala BPPW Malut," kata Wakil Bupati, Senin (27/7/2020).
Dengan demikian, kata Wabup, BPPW hari ini langsung turun ke lokasi untuk mengecek secara langsung penyebab banjir, apakah sungai yang meluap atau ada penyebab lain agar segera diatasi.
"Pemda juga akan tetap berusaha, karena ini sudah melewati tahun pembahasan APBD, jadi ini menjadi bahan evaluasi kita, paling tidak ada hering dengan balai untuk di tangani secara bersama," ujat orang nomor dua di Pemkab Halteng ini.
Dia berharap masyarakat lebih berikhtiar dengan bencana itu, selalu berkoordinasi dengan pemerintah setempat.
Sementara Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Malut Fasri Bachmid mengatakan, ini reaksi cepat dari balai terkait informasi dari wakil bupati yang menyampaikan terjadi bencana di Kecamatan Weda Selatan.
"Jadi hari ini kita akan lihat dan secepatnya saya akan menginformasikan kepada kepala balai wilayah sungai untuk rencana tindak lanjut terhadap bencana yang sudah rutin terjadi di Weda Selatan ini," katanya.
Kata dia, dengan bencana ini, semoga bisa tertangani oleh kementerian PUPR.
"Saya juga akan menginformasikan bencana ini ke posko bencana pusat supaya ada perhatian dari BNPB,"jelasnya.
Soal normalisasi sungai, kata Fasri, itu wilayahnya Balai Wilayah Sungai jadi nanti kita upayakan, supaya mereka turun ke lokasi, untuk bisa melihat langsung agar menjadi bahan pembelajaran.
"Hari ini kita akan lihat sumber banjir ini dari mana, karena wakil bupati tadi menyampaikan perjalanan debit air yang tinggi ini ada perjalanan yang begitu cepat terhadap air permukaan, mungkin ada kerusakan di bendungan kita belum bisa pastikan," terangnya.
Fasri juga mengatakan, untuk skala prioritas utama penanggulangan bencana itu, mudah-mudahan mendapat perhatian dari kementerian.(red)