HALTENG, OT- Keluhan warga masalah ruang tunggu pelabuhan laut Weda, Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), akhirnya ditanggapi oleh Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) dan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas III Weda.
Kepala Dinas Perhubungan Halteng, Ahmadiarsyah mengatakan, terkait keluhan warga itu, pihaknya menyadari bahwa tempat itu tidak representatif, tapi dirinya tidak punya kuasa untuk melakukan perbaikan atau membuat pembangunan baru di areal pelabuhan, karena wilayahnya KSOP.
"Ruang tunggu itu tanggung jawab dari KSOP, Jadi di dalam pelabuhan itu tanggung jawab penuh mereka, saya juga sudah berkomunikasi dengan mereka dan mereka sudah ada rencana untuk membangun ruang tunggu yang layak," kata Kadis saat dikonfirmasi indotimur.com, Selasa (1/12/2020).
Kadishub mengaku, ruang tunggu itu awalnya dibuat oleh dishub tapi itu hanya sifatnya darurat, dan saat ini pihaknya juga sudah mulai menganggarkan pembuatan ruang tunggu di gudang dakomib depan Pelabuhan.
"Tahun depan kita sudah anggarkan Rp 1,5 miliar untuk pembangunan ruang tunggu 2 lantai, rencananya di lantai I akan digunakan untuk tempat usaha bagi warga, dan lantai 2 digunakan ruang metting dan perkantoran," jelasnya.
Dia menambahkan, intinya Pemkab sudah komitmen untuk membuat satu unit ruang tunggu yang representatif di depan pelabuhan, tapi bukan di dalam. Dan sekarang tahapan pembuatan ruang tunggu itu sudah tahap dasar dengan anggaran Rp 500 juta.
Sementara KSOP Weda, Suhardi mengatakan, pihaknya sudah melakukan usulan untuk perbaikan ruang tunggu. tapi karena anggrannya dari pusat maka harus digodok lebih dulu apakah ini cukup untuk diperbaiki atau tidak.
"Usulannya sudah dimasukkan, kami hanya menunggu anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun 2021,"ucapnya.
Hardi mengaku, dirinya masuk ke Halteng baru 2 bulan dan ketika melihat kondisi pelabuhan, memang sangat memprihatinkan, sehingga ia langsung membuat usulan.
Ketika ditanya soal dua unit MCK yang tidak digunakan, dia mengatakan, dari awal pihaknya kesulitan airnya yang tidak ada, belum lagi tempat pembuangan kotoran juga belum ada. Namun saat ini sudah mulai diperbaiki.
(red)