HALSEL, OT - Warga di tiga desa menolak jika dilakukan penutupan pertambangan batu bacan di desa Doko, Palamea dan Bisori Kecamatan Kasiruta Barat (Kasbar) Kabupaten Halmahera Selatan.
Rasa cemas dan khawatir tengah menyelimuti warga di tiga desa di Kecamatan Kasbar terkait adanya isu yang beredar di warga tentang adanya rencana penutupan aktifitas pertambangan batu bacan di tiga desa tersebut.
Pasalnya kegiatan penambang batu bacan di tiga desa tersebut merupakan mata pencaharian warga desa setempat.
Pasalnya, warga desa Doko, Palamea dan Bisori merasa khawatir jika kegiatan pertambangan batu bacan di tutup.
Sejumlah warga yang di temui mengkhawatirkan, jika kegiatan pertambangan batu bacan di tutup maka ada ratusan warga yang selama ini bekerja penambang batu bacan akan kehilangan sumber penghasilan.
Rid, warga Doko mengatakan, pertambangan batu bacan ini sejak dulu menjadi tumpuan hidup banyak keluarga tak hanya bagi para pemuda, tetapi juga warga lanjut usia yang ikut merasakan manfaatnya.
“Kalau sampai ditutup, masyarakat pasti terpukul, anak-anak bisa terancam putus sekolah karena orang tuanya kehilangan mata pencaharian,” kata Rid, Selasa, (26/8/2025).
Selain membuka lapangan kerja, kata dia, kegiatan pertambangan batu bacan juga menumbuhkan gerakan ekonomi di desa.
Warga Palamea lainnya, Mail (35) menyebutkan sekitar ratusan warga di tiga desa ini menggantungkan hidup dari kawasan pertambangan batu bacan tersebut.
Wan (30) warga Bisori yang sudah tujuh tahun bekerja sebagai penambang batu bacan mengatakan, dengan pekerjaan itu, mereka bisa menyekolahkan anak-anak dan memenuhi kebutuhan keluarga.
“Kalau ditutup, kami bingung mau kerja apa, kami tak punya ijazah, hanya bisa kerja menambang batu bacan,” ungkap mereka.
Olehnya itu, warga di tiga desa itu meminta kepada berbagaii pihak termasuk pihak Kepolisian dan Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan untuk memikirkan nasib mereka yang menggantungkan hidup dalam kegiatan penambang batu bacan.
“Kami mempertanyakan nasib kami sebagai penambang sebab jika dilakukan penutupan kegiatan pertambangan batu bacan, bagaimana nasib kami menyekolahkan anak dan menghidupkan keluarga," ujarnya.
(@by)