HALSEL, OT - Dugaan monopoli proyek oleh salah satu kontraktor lokal di kabupaten Halmahera Selatan mulai mendapat titik terang.

Informasi yang dihimpun indotimur.com menyebutkan, FA yang disebut-sebut ikut terseret telah menyelesaikan kredit macet di bank BPRS Saruma senilai Rp.15 miliar.

"Jadi beliau (FA) ganti uang kurang lebih Rp.10 atau Rp.11 miliar, sehingga kompensasinya beliau yang mendapat jatah sejumlah proyek tersebut," ujar salah satu orang kepercayaan mendiang Bupati Halsel Usman Sidik.

Dia mengaku, setelah mencuatnya kasus kredit macet Rp.15 miliar tersebut, pihak Pemkab Halsel mencari relasi untuk menutupi hutang tersebut dan akhirnya FA bersedia menggantinya dengan jaminan sejumlah proyek diberikan kepada FA.

"Yang kami tau seperti itu, jadi tidak heran jika FA mendapat banyak proyek, ya karena dia ganti uang itu," terangnya.

Bahkan kata dia, sejumlah alat berat milik almarhum Hi Lutfi sebagai jaminan pinjaman juga sudah diambil oleh FA karena dilelang pihak Bank. "Karena alat itu jaminan, maka semua alat juga sudah diambil oleh FA," terangnya.

Sementara itu, Pidsus Kejari Halsel, Hendri dikonfirmasi mengaku pihaknya tidak tau menahu soal pengantian uang tersebut.

"Kalau soal pengembalian uang langsung saja ke Bank Saruma,"singkatnya.

Sementara Direktur Bank Saruma Halsel, Rustam Mohdar dikonfirmasi enggan merespon apa yang disampaikan baik melalui telepon maupun SMS dan WhatsApp. hingga berita ini dipublish.

 (iel)