HALSEL, OT - Nama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ikut terseret dalam dugaan SK bodong di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel). Bahkan nama salah satu anggota DPRD aktif ikut disebut-sebut sebagai backing PPPK yang lulus pada seleksi PPPK baru-baru ini.

Percakapan salah satu peserta yang lulus berinisial RIA yang beredar luas, menyampaikan dirinya sudah berkomunikasi dengan orang dalam yang juga anggota DPRD aktif di Halsel.

"Tidak usah hiraukan mari kita mengurus semua berkas kita, karena kakek saya dan ibu S (anggota DPRD) sudah ketemu untuk menjaga kita semua agar tetap aman," sebut RIA dalam isi rekaman.

Dia bahkan mengaku, diperintahkan untuk memakai pengacara agar membeckup masalah ini sehingga tetap aman dari aksi protes para nakes yang tidak lulus dalam tes PPPK.

"Jika instansi BKD membawa ini ke ranah hukum maka kita juga harus siap dengan pengacara kita untuk mengahadapi BKD," sebutnya.

Dalam percakapan tersebut, RIA juga mengklaim para peserta yang lulus lebih berhak daripada lainnya, olehnya itu BKD tidak punya kewenangan untuk melakukan proses pembatalan SK pengangkatan PPPK.

"Kakek kami sudah urus Saiful Turuy mengecek di BKD dan BKD belum ada hasil, bahkan Ibu S juga sudah minta kita semua harus tenang karena akan dibeckup," tambahnya.

RIA bahkan meminta kepada semua teman-temannya agar sesegara mungkin melakukan pemberkasan untuk proses kebutuhan SK PPPK.

"Ibu S sudah janji jika sampai ke DPRD maka akan dilakukan upaya, karena ini hak kita, dan masalah ini sudah berulang-ulang," tambahnya.

Olehnya itu, kata dia, secepat mungkin para peserta harus melakukan pemberkasan agar tidak terlambat dalam proses penerbitan SK,  karena Ibu Salma Samad meminta agar jangan mengikuti permainan BKD dan para nakes yang saat ini tidak lulus dalam tes.

"Kakak saya minta agar cepat karena dia sudah ketemu ibu S dan minta secepatnya," kata RIA seperti dalam percakapan yang ramai dibicarakan.

Sementara itu, Ketua PKS Halsel, Husni Salim, maupun anggota DPRD PKS S yang disebut-sebut dalam rekaman tersebut belum memberi klarifikasi. Keduanya tidak merespon ketika dikonfirmasi indotimur.com

 (iel)