HALBAR, OT- Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D) Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), melakukan evaluasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) semester I tahun 2022, Senin (27/6/2022).

Kepala BP3D Halbar, Soni Balajai mengatakan, kegiatan ini adalah evaluasi kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil PAD. Dalam evaluasi, kata Soni, ditemukan beberapa kendala-kendala, mislnya belum menerapkan regulasi yang ada.

"OPD lebih optimalkan lagi terkait Perda tentang retribusi yang sudah ditetapkan. Kemudian ada regulasi lain yang khususnya untuk menindak lanjuti kenaikan PAD juga perlu adanya kreatifats," kata Soni Balajai, Senin (27/6/2022).

Menurutnya, dalam evaluasi juga perlu adanya petugas guna mengawasi peningkatan PAD, berupa retribusi dan pajak daerah yang manjadi pokok pembahasan dalam rapat tadi.

"Hasil evaluasi PAD semester I tahun ini, baru mencapai 30 persen dari 50 persen yang ditetapkan, karena itu dari hasil evaluasi penting dilakukan optimalisasi agar diakhir tahun bisa capai di angka 70 persen," katanya.

Mantan Kadiknas Halbar ini mengatakan, soal genjot PAD membutuhkan kerja keras sembilan (9) OPD penghasil PAD , yakni  Dinas Keuangan, Dinas Perikanan,  Dinas Perkim, Dinas Perindag, Perhubungan, Pertanian dan Perizinan.

"PAD Halmahera Barat yang ditargetkan tahun 2022 sebesar Rp 68 miliar atau turun dari tahun kemarin yakni Rp 72 miliar," ucapnya.

Ia menambahkan, dalam pembahasan dengan para OPD penghasil PAD tersebut, ada dua catatan penting, yaitu ada optimalisasi Perda dan terus meningkatkan koordinasi antar OPD di lingkup Pemkab Halmahera Barat.(deko)