Home / Kabar Fagogoru

Buka Musda Fagogoru I Kota Ternate, Wali Kota Apresiasi Kontribusi FPK

Wali Kota Ajak Semua Komponen Dukung Program Pemerintah Kota Ternate
28 Juni 2025

TERNATE, OT - Wali Kota Ternate, Dr H M Tauhid Soleman secara resmi membuka Musyawarah Daerah (Musda) I Fagogoru Kota Ternate tahun 2025 di aula lantai I Kantor Wali Kota Ternate, pada Jumat, (27/6/2025).

Mengusung tema “Sinergi Warga Fagogoru dalam Pembangunan Kota Ternate” kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Ternate Prof. Dr. H. Jubair Situmorang, perwakilan Bupati Halmahera Timur dan Halmahera Tengah, Koordinator Presidium PB Fagogoru Idrus Maneke, Wakil Ketua DPRD Kota Ternate, pimpinan PT Aneka Tambang (Antam), serta tokoh masyarakat Fagogoru dari berbagai wilayah.

Ketua Panitia Musda, H. Saleh Abubakar, menjelaskan, Fagogoru pertama kali lahir di Kota Ternate pada tahun 1956.

Menurutnya, Musda ini merupakan fase kelima perjalanan organisasi, setelah sebelumnya Musyawarah Besar Fagogoru digelar di gedung Dhuafa Center.

“Musda ini sudah direncanakan sejak tahun 2024, namun sempat tertunda karena beberapa kendala. Kini, pada tahun 2025, kami akhirnya dapat melaksanakannya,” ujar Saleh.

Dia juga memaparkan filosofi Fagogoru yang berasal dari dua kata, Fa dan Gogoru, dimana Gogoru melambangkan kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.

Hal ini menggambarkan cinta tanpa batas bagi warga Patani, Maba, Weda, Gebe, dan Gane Timur.

“Semangat Fagogoru diwujudkan melalui tiga sila: pertama, sopan dan hormat, yang mengajarkan karakter moral dan kinerja baik; kedua, budi re bahasa (budi pekerti dan bahasa), yang mengedepankan kepekaan terhadap budaya, lingkungan, dan teknologi; dan ketiga, ngaku dan rasai (pengakuan dan rasa), agar setiap warga bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain,” jelas Saleh.

.

Sementara itu, Wali Kota Ternate, Dr H. M. Tauhid Soleman, menegaskan, Kota Ternate sudah sejak lama menjadi rumah besar bagi berbagai suku, agama, ras dan golongan termasuk paguyuban dan komunitas yang hidup berdampingan secara harmonis.

Menurutnya, Ternate sebagai Kota inklusif merupakan miniatur Indonesia, karena dihuni oleh berbagai paguyuban dan komunitas yang bernaung dalam Forum Pembaruan Kebangsaan (FPK).

“Kota Ternate ini sudah terbiasa menerima kehadiran masyarakat dari luar sejak abad ke-13, tepatnya sejak tahun 1250. Penetapan Hari Jadi Ternate setiap 29 Desember merujuk pada peristiwa bersejarah ketika Sultan Baabullah menaklukkan Portugis,” ujar Wali Kota.

Dikatakan Wali Kota, Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) dan komunitas seperti Fagogoru memiliki peran penting dalam memperkuat kerukunan dan keberagaman di kota yang berjuluk "kota rempah"

Orang nomor satu di jajaran Pemerintah Kota Ternate itu mengapresiasi dukungan dan kontribusi Fogogoru di Kota Ternate.

“FPK telah memberikan warna dalam kehidupan pemerintahan dan masyarakat Kota Ternate. Warna-warni keberagaman ini ibarat pelangi yang memperindah wajah kota kita,” tukas Wali Kota seraya mengajak seluruh komponen untuk terus mendukung program-program Pemerintah Kota Ternate.

 (fight)


Reporter: Gibran

BERITA TERKAIT