TERNATE, OT - Sampah di belakang bangunan Rusunawa Kelurahan Gamalama, Kecamatan Ternate Tengah, butuh perhatian instansi tekhnis.
Pasalnya, sampah yang berada di kanal belakang Rusunawa tersebut sudah membusuk dan mengeluarkan bau menyengat.
Informasi yang dihimpun indotimur.com menyebutkan, sampah di sepanjang kanal belakang bangunan Rusunawa atau samping pasar rombengan tersebut sudah ada sejak 6 atau 7 tahun silam.
"sampah di sini sudah lama tidak dibersihan Pemerintah, ada 6 atau 7 tahun sampah-sampah ini tidak diangkut," ucap salah satu pedagang yang ditemui di sekitar lokasi.
Dia mengaku telah menyampaikan persoalan ini ke Pemerintah Kelurahan Gamalama, namun belum ada respon, "kita sudah sampaikan ke pihak Kelurahan, tapi belum ada tindakan," aku pedagang tersebut.
Lurah Gamalama, Muhammad Ichsan mengaku, sampah di kawasan tersebut merupakan sampah kiriman.
Kata dia, jalur keluar air ke laut terhambat, sehingga sampah-sampah tersebut tertahan, "selain itu, kanal juga sempit dan diperparah dengan campuran sampah serta gulma atau tanah, sehingga agak sulit jika pembersihan dilakukan secara manual," ungkap Ichsan.
Selain itu, kendala lain yang dihadapi untuk membersihkan sampah-sampah di kawasan itu, adalah akses jalan menuju kanal cukup sempit sehingga menyulitkan akses mobil sampah maupun alat berat.
"Untuk sampah di lokasi ini, medan pengangkutannya cukup berat, sehingga membutuhkan alat yang besar untuk penggalian, seperti eksavator atau berat lainya," tukasnya.
Menurutnya, untuk mengangkut sampah sampah ini, butuh koordinasi lintas instansi, dalam hal ini, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) maupun Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
"DLH dan PUPR sudah pernah turun ke lokasi, dan memang untuk masuk ke lokasi sampah ini butuh penertiban juga terhadap pedagang di beberapa sisi. Itu untuk membuka akses keluar masuk bagi mobil-mobil pengangkut sampah," terang Ichsan.
Dia mengaku, dengan kondisi seperti ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) juga memiliki tanggung jawab atas persoalan sampah di sekitar areal pasar, "karena kami di Kelurahan tidak memiliki sarana dan prasarana untuk mengangkut sampah-sampah yang sudah bercampur dengan material," tutupnya.
(fight)