TERNATE, OT - Untuk memeriahkan Hari Jadi Ternate (HAJAT) ke-771 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Ternate melaksanakan festival "Barangka" atau kali mati yang akan digelar pada 24 sampai 27 Desember 2021.
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Kota Ternate, yang juga Sekretaris Panitia Festival 'Barangka' 2021 DLH Kota Ternate, M.Syarif Tjan, mengatakan festival 'Barangka' berbeda dengan festival-festival lainnya yang biasanya ditonton orang.
Kata dia, pada pelaksanaan festival "Barangka" yang akan dilaksanakan, tidak menjadi tontonan tapi lebih pada upaya melibatkan partisipasi masyarakat dalam merawat dan menjaga kebersihan barangka.
Diharapkan, festival ini nantinya akan merubah mindset masyarakat dalam menilai, memberlakukan dan merawat Barangka.
"Dengan festival ini, barangka tidak dipandang sebagai tempat membuang sampah tapi lebih pada fungsi ekologis yaitu mengaliri air hujan dan resapan air hujan yang harus dijaga kebersihan dan keasliannya. Bahkan bisa dijadikan lokasi selfie instagramable. Saatnya barangka dijadikan teras kota bukan tempat pembuangan sampah," kata M.Syarif, di Ternate, Senin (13/12/2021).
Dia juga menjelaskan, festival 'Barangka' kali ini akan dikompetisikan hanya pada 3 Kecamatan yang dinilai memiliki kepadatan penduduk dan banyaknya volume sampah, yaitu Kecamatan Ternate Tengah, Kecamatan Ternate Selatan dan Ternate Utara.
"Kalau komponen penilaiannya terdiri dari kebersihan Barangka, tingkat partisipasi masyarakat, keindahan dan tingkat naturalisasi Barangka," sebut Syarif yang akrab disapa Gubang.
Selain festival Barangka, lanjut Gubang, pihaknya juga akan menggelar Festival Sadaqah Sampah, dimana setiap kecamatan yang berhasil mengumpulkan sampah yang memiliki nilai jual seperti plastik terbanyak, akan dinilai. "Nantinya hasil penjualan akan disadaqahkan ke yang berhak menerima," sebutnya.
"Festival lainnya yang ikut dihelat dalam memeriahkan HAJAT ke-771 Kota Ternate adalah Festival Proper, yaitu festival Program peringkat kinerja pelaku usaha dalam pengelolaan lingkungan hidup. Festival ini diperuntukkan kepada pelaku usaha ynag bergerak dibidang Pariwisata seperti hotel dan restauran yang ada di Kota Ternate," ucap Gubang.
Dia juga mengaku, ada beberapa komponen yang jadi rujukan penilaian antara lain, pengolahan air limbah, pengelolaan drainase, persampahan, Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan penghematan energi dilingkungan usaha. Ketiga festival ini pada prinsipnya sebagai starter awal dalam mengedukasi dan mengajak warga Kota Ternate untuk selalu merawat barangka dan menjaga kebersihan kota.
"Kalau ditanya anggaran dari mana? Secara tegas saya jawab semuanya anggaran non APBD. Modal utama kita hanyalah semangat membumikan Visi dan Misi Pak Walikota yaitu mewujudkan Ternate Mandiri dan Berkeadilan (Andalan)," tutup Gubang.
(ian)