SULA, OT - Berbeda dengan tahun kemarin, Upacara Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (HUT RI) yang ke-75 di Kabupaten Kepulauan Sula tahun ini, akan dilaksanakan berdasarkan protokol kesehatan.
Atas kebijakan tesebut, dalam pelaksanaan upacara detik-detik Proklamasi di Sula, jumlah peserta upacara, undangan hingga jumlah anggota Paskibraka juga harus dibatasi.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora), Kepulauan Sula, Syafrudin Buamona saat konfirmasi indotimur.com melalui telepon seluler, menyampaikan, pelaksanaan upacara detik-detik proklamasi dilaksanakan berdasarkan edaran Mensesneg nomor B-492/M.Sesneg/Set/TU.00.04/07/2020.
Atas dasar tersebut, maka jumlah anggota Paskibraka sampai dengan peserta upacara dan tamu undangan, dibatasi untuk mencegah penularan covid-19.
"Kami melaksanakan agenda upacara 17-an, sesuai dengan Edaran Mensesneg. Olehnya itu semua dibatasi. Kalau dulu kita mengundang SKPD dan jajaran secara keseluruhan, maka kali ini paling banyak dua orang, begitu juga dengan Institusi Kepolisian, TNI dan BMUN seperti Bank BRI, Mandiri, BPD dan Telkom," kata Syafrudin, Selasa (11/8/2020).
Dia menambahkan, tahun lalu undangan dikirim ke 78 kepala desa dan semua kecamatan di kabupaten kepulauan Sula untuk hadir melaksanakan upacara di Istana Dearah (Isda) namun pada tahun ini, panitia hanya mengundang 11 Kepala Desa di Kecamatan Sanana dan 1 Kepala Desa dari Kecamatan Sanana Utara.
"Banyak perubahan kali ini, dulu kita undang 78 Kepala Desa dan semua Camat untuk menghadiri upacara di Isda, tapi kali ini cuma 12 Kepala Desa dan 3 Camat dari Kecamatan Sanana, Sanana Utara, dan Sulabesi Tengah," ungkap Kadispora Sula.
Dia menambahkan, dalam pelaksanaan upacara, pihak panitia juga memberlakukan protokol.kesehatan dengan menyediakan tempat cuci tangan dan mewajibkan semua peserta, tamu undangan untuk menggunakan masker.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pemuda, Dispora Sula, Burhan Umaternate saat diwawancarai indotimur.com di lokasi latihan, menyatakan, meski pihaknya telah melaksanakan tahapan seleksi Paskibraka, namun petugas pengibar bendera yang nanti bertugas pada upacara merupakan Purna Paskibraka tahun 2019.
Hal ini terpaksa harus dilakukan karena waktu latihan Pakibraka yang lolos seleksi tidak maksimal, sehingga pihaknya tidak mau mengambl resko.
"Kami pernah melakukan seleksi di SMA yang ada di kota maupun di Kecamatan, tapi karena kondisi pandemi, maka kita berinisiatif memanggil ulang Purna Paskibraka tahun lalu untuk bertugas sebagai pasukan pengibar bendera di upacara 17 Agustus tahun ini," katanya.
Burhan menambahkan, jika sebelumnya jumlah anggota Paskibraka sebanyak 70 personil.dengan formasi pasukan 17, pasukan 8 dan pasukan 45, maka pada tahun ini, jumlah Paskibraka hanya 21 orang dengan fotmasi 17 pasukan ditambah 4 pengibar.
"Jumlah anggota paskibraka di tahun 2019 sebanyak 70 orang dan 4 pengapit, tapi sekarang kita hanya pakai pasukan 17 saja. Karena kalau pakai semua maka kita tidak bisa hindari penularan virus corona. Jadi semua berjumlah 21 orang saja," terangnya.
Berdasarkan data yang dikantongi indotimur.com, pada pelaksanaan upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Sula, Ariska Maulidia Malokoa akan bertugas sebagai pembawa baki satu, Safira Pasmanyeku pembawa baki dua, pembentang bendera Fahri Umafagur dan penarik bendera Fahri Dede Joisangadji. (red)