SULA. OT - Akibat hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Kepulauan Sula, Senin (25/5/2020), puluhan rumah warga di Desa Wailau Kecamatan Sanana Kabupaten Kepulauan Sula, terendam banjir.
Untuk menyrutkan luapan air, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) membutuhkan waktu 9 jam untuk menyedot air dengan menggunakan 3 (tiga) unit mesin penyedot air (alkon-red).
Kepala BPBD Sula. Hendra Umabaihi, meminta Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kepulauan Sula melakukan normalisasi kali atau membangun saluran drainase, sebab di kawasan itu, selalu tergenang jika turun hujan.
Kondisi tersebut juga kerap dibarengi dengan meluapnya kali di sekitar Desa tersebut.
Kepada indotimur.com, Hendra Umabaihi mengaku, mendapat informasi dari.salah seorang stafnya di BPBD yang secara kebetulan melintasi Desa tersebut.
"Saat dapat informasi dari bendahara BPBD yang kebetulan lewat disini (Desa Wailau), saya langsung mengutus staf untuk turun ke lokasi banjir, sementara kami dan staf lain masih mengecek di dalam kota," ujar Hendra seraya menyebut, hingga saat ini, baru 5 rumah yang terendam sedangkan puluhan rumah lainnya juga terdampak.
Hendra menyebut, lima rumah yang terendam hari ini adalah langganan banjir, "karena got (drainase-red), yang ada di sini sangat kecil jadi setiap musim hujan selalu terendam air, olehnya itu kalau bisa Dinas PU Sula segera melakukan normalisasi kali dan membangun saluran air, maka banjir akan teratasi," terangnya.
Sementara itu, Jamaun Sapsuha (52), salah warga yang rumahnya terendam banjir, meminta pemerintah segera mencari solusi atas permasalahan ini, sebab setiap hujan lebat, kawasan tersebut terendam banjir.
"Pemerintah tolong segera membuat got, agar katika hujan tidak terjadi banjir dan rumah kami tidak terendam air lagi," harapnya. (red)