SULA, OT - Bencana banjir Desa Waitina, mendapat banyak simpati dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa termasuk komunitas motor cross dan angkatan alumni sekolah.
Pantauan, indotimur.com, beberapa elemen tersebut sore ini membawa bantuan berupa sembako, vitamin, obat-obatan dan peralatan mandi. Dengan menggunakan kapal Fery KM Pulau Sagori dari pelabuhan Waikalopa Sanana, bantuan-bantuan tersebut disalurkan ke Waitina melalui pelabuhan Waitulia Pulau Mangoli.
Amran Kaslub Koordinator Super Motor On The Group (SMOG) Sanana, kepada indotimur.com, mengatakan, bantuan barupa sembako yang disalurkan untuk korban banjir di Waitina merupakan hasil dari patungan 24 anggota komunitas SMOG Sanana.
Bantuan dalam bentuk barang ini, rencananya akan diserahkan langsung ke posko utama di Waitina.
"Sembako ini kami belanja dengan uang patungan teman-teman motor cross 24 orang, dan rencananya langsung diserahkan ke Posko utama," kata Amran, Jum'at (10/7/2020).
Selain bantuan dari komumitas SMOG Sanana, bantuan untuk korban bencana banjir juga datang dari alumni SMA angkatan 2005 dan 2013 Kepulauan Sula.
Koordinator angkatan alumni 2005, Abubakar Kufau saat diwawancarai indotimur.com, menyatakan, pihaknya telah menggalang dana dari setiap anggota alumni dan berhasil mengumpulkan kurang lebih Rp,5 juta.
Dana ini, kemudian dibelanjakan kebutuhan korban banjir Waitina berupa ikan dan sembako."Kami punya dana yang didapat dari partisipasi teman-teman angkatan, Rp 5 juta,- semuanya beli ikan dan sembako," kata Abubakar.
Dia berharap, bantuan ini bisa meringankan beban korban banjir Waitima, "kita juga berharap, Pemda Sula, segera mengindentifikasi kawasan-kawasan yang rawan banjir agar kedepan, musibah ini tidak lagi terjadi," harapnya.
Fitransyah Jainahu, Perwakilan Angkatan Alumni SMA 2013, menyampaikan duka mendalam atas musibah banjir Waitina.
Dia juga berharap, bantuan yang disalurkan dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Saya mewakili teman-teman merasa prihatin dengan kondisi Waitina saat ini. oleh karena itu, hari ini kami datang sebagai pemuda Kepulauan Sula dan sebagai keluarga dari mereka yang terdampak banjir. Sebagai anak muda Sula tentunya bencana ini adalah tanggung jawab semua bukan hanya tunggu pemerintah," tutupnya. (red)