HALBAR, OT -Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Halmahera Barat, James Uang dan Djufri Muhamad (JUJUR) menyiapkan 10 hingga 15 orang untuk menjadi saksi di setiap TPS pada hari pungut hitung Pilkada tahun 2024 mendatang.
Skema pengamanan dan mengamankan suara Paslon JUJUR nomor urut 3 ini, baru terungkap dalam agenda Bmbingan teknis (Bimtek) 2.620 orang saksi yang dipusatkan di hotel D'Hook Palace, Desa Hatebicara, Kecamatan Jailolo, pada Selasa (19/11/2024).
Calon Bupati James Uang menyampaikan, tugas saksi tidak hanya memastikan proses pemungutan suara berjalan sesuai regulasi, tetapi mempertahankan data dan argumentasi yang dimiliki, menjadi kunci penting dalam mengamankan hasil Pemilu.
Kata James, mengingat saksi memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga integritas dan transparansi pelaksanaan pemilu di setiap TPS.
“Pembekalan ini bertujuan untuk mempersiapkan saksi agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan menjaga proses pemilu yang demokratis,” ucapnya
Dari 2.620 orang saksi yang mengikuti pembekalan ini, kata James, dibagi per TPS 10 orang yang bertugas sebagai saksi di masing-masing TPS. “Jadi, satu TPS kita pasang 10-15 orang yang menjadi saksi disitu,” ungkapnya
Dia menambahkan, Bimtek merupakan bagian dari upaya pasangan JUJUR memastikan kelancaran dan kejujuran dalam pelaksanaan pemilu mendatang.
"Dengan memberikan pemahaman yang komprehensif kepada para saksi mengenai hak dan kewajiban mereka dalam proses pemungutan suara," ucapnya
Sementara Calon Wakil Bupati Djufri Muhamad, pada kesempatan itu juga menjelaskan, Tim Paslon JUJUR sudah melakukan berbagai persiapan matang, untuk memastikan suara pasangan yang diusung bisa terjaga di seluruh TPS.
"Pelatihan ini penting agar para saksi memahami aturan dan prosedur yang berlaku, mulai dari proses pemungutan suara, penghitungan, hingga rekapitulasi," tandasnya.
Olehnya dia menegaskan bahwa peran saksi sangat krusial dalam pilkada. Baginya saksi adalah kepanjangan tangan dari calon di TPS.
"Saksi ini merupakan kepanjangan tangan dari calon di TPS. Mereka harus memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, agar tidak ada kesalahan dalam pengawasan proses pemungutan suara," katanya
Diketahui, ikut dalam memberikan materi di Bimtek JUJUR tersebut yakni Hardi I. Hayun, Manager Strategi SDI Troi Abdi Sandi, serta sejumlah tim pemenangan paslon JUJUR.
(deko)