Home / Berita / Politik

Bersama KPU Malut, Forum Studi Halmahera Sosialisasi Literasi Politik bagi Generasi Z

03 November 2024
Sosialisasi literasi politik bagi pemilih pemula berlokasi di Pulo Tareba

TERNATE, OT- Forum Studi Halmahera (Foshal) bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku Utara menggelar sosialisasi literasi politik bagi pemilih pemula berlokasi di Pulo Tareba, Kelurahan Takome, Kecamatan Ternate Barat, Kota Ternate, Maluku Utara.

Kegiatan bertema “Literasi Politik dan Partisipasi Pemilih Pemula” ini diadakan pada Sabtu, (2/11/2024). Kegiatan tersebut menghadirkan dua narasumber yakni Dr. Julfi Jamil dari akademisi dan Nurkholis Lamaau dari jurnalis.

Dr. Julfi dalam kesempatan itu menyoroti pentingnya pemilih pemula dalam konteks pemilu mendatang.

Menurutnya, jumlah pemilih pemula tahun ini sangat signifikan, sehingga menarik perhatian para calon untuk menjadikan mereka sebagai sasaran prioritas.

“Pemilih pemula adalah kelompok yang fenomenal dan menjadi daya tarik tertentu bagi calon-calon tertentu. Namun, mereka sering kali belum memiliki pemahaman yang mendalam dalam menentukan pilihan berdasarkan analisis yang kritis,” ujarnya.

Dia menambahkan, pentingnya pemahaman generasi muda tentang latar belakang dan visi para calon pemimpin, agar dapat memilih dengan bijak.

“Generasi muda harus benar-benar paham, apalagi pemilih pemula, syarat menjadi pemilih yang cerdas itu harus punya pemahaman terkait latar belakang serta gagasan setiap calon pemimpin kita ke depan bagaimana,” ungkap dia.

“Generasi muda harus memahami kondisi sosial masyarakat dan gagasan calon pemimpin ke depan. Pendidikan politik seperti ini sangat penting agar punya dampak yang baik ke depan, sehingga penting pendidikan atau edukasi semacam ini,” tambahnya.

Sementara itu, Nurkholis Lamaau menjelaskan bahwa pemilih pemula memiliki kerentanan yang lebih tinggi dalam hal pengaruh politik, terutama di era digital saat ini.

Dikatakan, bahwa pemilih muda sering kali mudah terpengaruh oleh kampanye di media sosial, yang kadang kala tidak menunjukkan informasi yang sebenarnya.

“Calon pemilih atau pemilih pemula ini mereka masih begitu terbuka, ada kelemahan-kelemahan tertentu yang mudah dipengaruhi, karena era digital saat ini, semua para kandidat menggunakan media untuk mempengaruhi para pemilih pemula ini, potensinya begitu besar,” jelasnya.

Selain itu, jurnalis detik.com itu juga menyatakan literasi media juga sangat penting untuk mengatasi pengaruh tersebut. “Di era ini, media menjadi sarana yang sangat berpengaruh,” tuturnya.

Kata dia, pemilih harus membekali diri dengan kemampuan literasi agar mampu menganalisis informasi secara kritis dan memahami rekam jejak calon pemimpin yang sebenarnya.

“Momentum politik kali ini, media menjadi saluran informasi yang didesain sedemikian rupa, juga menjadi sarana paling berpengaruh,”tandasnya.

 (ier)


Reporter: Irfansyah
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT