HALSEL, OT - Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Dinas Perhubungan Halmahera Selatan, Talib Marinda, angkat bicara terkait pembangunan jembatan laut di desa Sagawele kecamatan Kayoa Selatan tahun 2022 yang menjadi.sorotan sejumlah pihak karena diduga tidak sesuai RAB.

Dalam rilisnya, Talib Marinda menera im, proyek pembangunan jembatan (tambatan perahu) di Desa Sagawele Kecamatan Kayoa Selatan telah tuntas dikerjakan dan telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) serta Inspektorat Kabupaten Halmahera Selatan.

Disampaikan Talib, pembangunan jembatan laut di Desa Sagawele kecamatan Kayoa ini menjadi perhatian Bupati Halsel H Usman Sidik pada saat itu sehingga sebagian dinas teknis benar benar memperhatikan setiap pekerjaan dan bahan yang digunakan oleh pihak rekanan.

"Untuk bahan yang digunakan, besi 12 untuk tiang dan besi 8 untuk behel dan pasir saja diambil dari pulau Makian karena kualitas pasir putih di Kayoa kurang bagus, panjang jembatan yang dikerjakan itu 12,30 meter sebelah kiri dan sisi kanan juga 12,30 meter jadi totalnya 24,60 meter dan dari awal pekerjaan hingga akhir 100 persen semuanya dikontrol sehingga tidak ada masalah," ttulis Talib dalam rilisnya.

Dia juga menjelaskan, setelah dilakukan pembangunan 100 persen, awalnya saya sendiri memimpin tim melakukan cek langsung ke lokasi dan selanjutnya tim PHO dipimpin langsung oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang juga kepala dinas Perhubungan, Iksan Subur yang memimpin langsung tim PHO dan tidak ada masalah untuk pembangunan jembatan Laut Sagawele ini.

 "BPK dan Inspektorat juga telah melakukan pemeriksaan dilokasi dan tidak ada masalah karena semua pekerjaan dilakukan sesuai dengan RAB," pungkasnya.

Sekedar diketahui, pembangunan jembatan laut Desa Sagawele Kecamatan Kayoa Selatan ini dikerjakan pada tahun anggaran 2022 lalu dengan nilai sebesar Rp.1 miliar.

Saat ini jembatan tersebut sudah digunakan oleh warga Sagawele, sejumlah kapal juga telah berlabuh di jembatan tersebut.

 (iel)