HALSEL, OT - Pergerakan Aksi Demokrasi (Parade) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), meminta Bupati Halsel Usman Sidik, agar mengambil langkah tegas terhadap kontraktor dan PPK proyek pembangunan Rumah Sakit Pratama (RSP) di Pulau Makian.

Parede Halsel menilai, progres pekerjaan RSP di pulau Makian jalan di tempat alias tidak menunjukan perubahan yang signifikan atas proyek yang dikerjakan PT. Bina Utama.

Dalam aksi unjuk rasa, yang dilakukan Parade pada, Senin (9/10/2023), di depan kantor Bupati Halsel, masa aksi mendesak orang nomor satu di jajaran Pemkab Halsel untuk melakukan audence atau hearing terkait tuntutannya.

Aksi yang dilakukan sejak, pukul 08.00 WIT itu berhasil melakukan audence dengan Bupati Halsel, dimana para demostran menyampaikan sejumlah tuntutanya dihadapan Bupati.

Salah satu tuntutan masa aksi, meminta Bupati Halsel mengambil langkah tegas dengan memutus kontrak pelaksana proyek pekerjaan RSP di pulau Makian.

"Kami meminta Bupati Halsel, agar segera memutus kontrak dengan PT. Bina Utama, yang mengerjakan RSP Makian," tegas Sahmar M Zen salah satu peserta aksi.

Permintaan ini, kata Sahmar, karena proyek pekerjaan RSP yang berlokasi di Desa Rabutdayo Pulau Makian, dinilai tidak maksimal dalam pekerjaan sesuai dengan target pekerjaan yang jatuh pada bulan Desember tahun ini.

"Saat ini baru sekitar 40 persen pekrjan, padahal waktu pekerjaan tersisa kurang dari dua bulan, sehingga kami pastikan ini tidak akan tercapai, akibat kelalaian dari kontraktor," cecarnya.

Menggapi tuntutan masa aksi, Bupati Halsel, Usman Sidik, berjanji akan melakukan evaluasi terhadap pihak ketiga yang mengerjakan proyek tersebut.

"Kalau putus kontrak belum bisa kita lakukan, karena kontrak hingga Februari, jadi masih ada pertimbangan lain, yang pasti kami pemerintah akan meminta pihak ketiga untuk bekerja ekstra," singkatnya.

 (iel)