HALSEL, OT - Tindakan PT. PLN Ranting Bacan yang memangkas sejumlah pohon pada beberapa titik di Kota Labuha dan sekitarnya menuai protes.

Pasalnya PT PLN tidak hanya memangkas ranting pohon yang dekat dengan jaringan listrik, namun beberapa pohon bahkan ditebang.

Akibat tindakan sepihak tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) meminta PLN bertanggung jawab dengan mengganti sejumlah pohon yang telah ditebang.

Kepala DLH Halsel, Samsudin Abas, ditemui di ruang kerjanya, mengatakan, pihaknya tidak menerima surat pemberitahuan dari PLN terkait dengan pemangkasan pohon atau ranting yang dinilai menggangu jaringan listrik.

Dia menjelaskan, dari 4 ribu lebih jenis pohon merupakan aset milik DLH, "sebagian besar ditebang oleh PLN yang saat ini sedang melakukan pemasangan tiang dan jaringan PLN," katanya.

"Ini yang tidak dipahami betul oleh tenaga teknis di lapangan. Sebab, ada sejumlah pohon yang dipotong sangat pendek, bahkan ada yang ditebang habis," sambungnya.

Olehnya itu, dia meminta pihak PLN untuk bertanggungjawab atas apa yang dilakukan terhadap aset DLH, "kami juga tidak tau apa mereka memiliki izin SPPL," terangnya.

“Mungkin dalam izinnya, tidak tersampaikan hingga ke bagian teknis yang melakukan pemangkasan. sehingga, dipotong. Karena itu jadi tanggung jawab PLN, kami minta PLN mengganti sejumlah pohon yang ditebang dan menanamnya kembali," tegasnya mengakhiri.

 (iel)