HALSEL, OT - Puluhan warga desa Wayaloat Kecamatan Obi Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Senin (9/1/2023) menyambangi kantor Bupati, gedung DPRD dan Mako Polres Halsel.

Kedatangan ratusan warga desa Wayaloar yang lengkapi sound sistem serta berbagai poster dan spanduk itu, meminta Bupati Halsel menunda proses pelantikan Cakades Wayaloar karena pertimbangan hukum yang saat ini dijalani oleh Kades terpilih.

"Kami hanya meminta Bupati agar menunda pelantikan Cakades Wayaloar," koar Harmain saat berorasi.

Dia juga meminta DPRD agar berani mengambil kebijakan dan sikap tegas terkait masalah yang terjadi saat ini, dimana sejak tahapan hingga pemilihan berlangsung sangat amburadul dan terkesan buruk dimata masyarakat itu sendiri.

"DPRD adalah wakil rakyat, namun hajatan itu digulirkan DPRD hanya melihat dan menikmatinya," cetusnya.

Selain Bupati dan DPRD, para pendemo juga meminta Kapolres agar sesegera mungkin memerintahkan jajaranya untuk memproses kasus yang saat ini ditangani oleh Reskrim terkait dengan ijazah yang digunakan oleh Kepala Desa terpilih Wayaloar.

"Jika paket C-nya benar maka dia wajib mengembalikan anggaran periode pertama yang mencalonkan diri menggunakan ijazah SMEA Yoel," cetusnya.

Lanjut Harmain, jika kasus ini tidak bisa dituntaskan maka sangat diragukan kinerja Polres karena dianggap tidak mampu dalam menangani kasus yang terjadi saat ini.

"Kalau kasus ini tidak bisa diselesaikan, maka wajib Kapolres mengundurkan diri dari jabatannya, karena gagal," tegas Harmain.

 (iel)