(Abdullah S. Toda / Ketua DPP IMM)

Ramadhan merupakan bulan kebanggaan manusia, terutama umat Islam di penjuru belahan dunia, tidak sedikit menyambut datangnya bulan penuh berkah ini dengan cara festival Ramadhan atau pun kegiatan lainnya yang dianggap positif dan juga telah menjadi budaya di sebagian kalangan.

Terlepas dari itu, apapun bentuk kegiatannya anjurannya tidak keluar dari syariat yang telah ditetapkan.

Secara syar'i, puasa sangat bermakna menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa, yaitu makan, minum, dan melakukan hubungan suami-istri juga hal-hal lain yang membatal puasa.

Tolak ukur menjadi manusia terbaik di mata Allah adalah manusia yang mengakhiri puasanya dengan meraih predikat taqwa.

Dalam kontak ini, tidak semata-mata kita menjalankan puasa, sholat teraweh, tadarus  dan ibadah lainnya, tetapi lebih pada responsif terhadap semua perkembangan yang terjadi di Negeri ini dengan tetap menjaga kondusifitas dan dapat menepis semua perbedaan yang dapat mengurangi esensi dari nilai puasa itu sendiri.

Pada momentum Ramadhan 1440 H kali ini berkenan dengan berjalannya tahapan pemilu yang sangat menegangkan seluruh pihak. Inilah kado terbaik dari Allah SWT untuk Indonesia. Puasa tentunya   menghadirkan nilai keadilan, kesholehan sosial, kesabaran,  ketabahan menahan hawa nafsu. Tentu semangat ini diharapkan hadir dalam setiap jiwa  warga Negara agar dapat meminimalisir setiap persoalan yang memungkin terjadi.

Semoga Ramadhan ini kita senantiasa menjadi umat terbaik dan lebih bermanfaat untuk kemanusiaan universal.(al)