Home / Opini

Pentingnya Peran Pemerintah dan Stakeholder Untuk Petani Kelapa di Maluku Utara

Oleh : Munawir Muhammad, SP.M.Agr (Wakil Ketua DPD KNPI Malut dan Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian UMMU Ternate)
20 November 2018
Munawir Muhammad

Pengembangan agribisnis kelapa di Maluku Utara sangat berperan penting untuk peningkatan produktivitas dan sekaligus peningkatkan pendapatan petani. Saat ini kelapa sangat berperan dalam perekonomian Masyarakat Maluku Utara sebagai penyedia lapangan tenaga kerja, bahan baku industri dalam negeri dan konsumsi langsung. 

Meskipun demikian, kebanyakan usahatani kelapa tidak terkait langsung dengan industri pengolahan, industri hilir, serta industri jasa, dan keuangan. Akibatnya agribisnis kelapa tidak berhasil mendistribusikan nilai tambah, sehingga tidak dapat meningkatkan pendapatan petani.

Provinsi Maluku Utara  merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang banyak mengusahakan tanaman perkebunan kelapa dalam dan hampir rata-rata semua penduduk di Maluku Utara memiliki kebun kelapa dan dijadikan sebagai mata pencaharian masyarakan setempat sebagai kebutuhan hidup.

Disisi lain ada keunggulan-keunggulan dari masyarakat-masyarakat sebagai usaha tani kelapa, misalnya tingginya kualitas kelapa, pengalaman usaha budidaya kelapa, meningkatnya produksi kelapa dan Ketersediaan lahan kosong tanaman kelapa. Ini merupakan keunggulan yang dimiliki oleh petani kelapa di Maluku Utara.

Potensi kelapa di atas, mestinya menjadi potensi yang luar biasa yang dapat dikembangkan bagi peningkatan ekonomi masyarakat Maluku Utara, kondisi yang terjadi adalah potensi yang ada belum dapat dimanfaatkan secara maksimal sehingga belum mampu melepaskan masyarakat dari kondisi kemiskinan, yang sampai saat ini masih cukup memprihatinkan. Masih tingginya tingkat kemiskinan masyarakat yang diduga sebagai akibat kecilnya pendapatan yang   diterima petani karena rendahnya nilai tambah dari kopra yang dihasilkan.

Adapun kelemahan-kelemahan dari usahatani kelapa seperti modal terbatas, kurangnya informasi pasar, biaya tenaga kerja mahal, kurangnya pemahaman tentang olahan kelapa, peralatan usahatani yang masih sederhana dan kurangnya perhatian pemerintah terkait dengan pengembangan petani kelapa. Untuk mencermati kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh petani kelapa maka strategi yang bisa diterapkan untuk pengembangan petani kelapa antara lain :

1. Menjaga kualitas kelapa, dalam hal produksi kopra dan sebisanya memanfaatkan keterbukaan akses  pasar.

2. Meningkatkatkan produksi kelapa agar bisa menambah nilai tambah dalam hal ini produksi kopra dengan potensi yang ada, dengan begitu petani juga mendapatkan keuntungan yang sesuai.

3. Mengoptimalkan SDA dengan baik sebagai kerjasama terhadap industri pemasaran.

4. Inisiatif pinjaman modal guna melalukan pengembangan usaha agribisnis kelapa.

5. Kerjasama antara petani, pemerintah dan pedagang pengumpul sampai ke pengencer adalah memanfaatkan melalui kedekatan dengan saluran pemasaran untuk pengembangan usahatani kelapa agar dapat menguntungkan bagi petani.

6. Peningkatan produk olahan kelapa dengan cara menambahkan nilai tambah kelapa dari bahan baku menjadi bahan jadi. Meningkatkan kualitas produksi kelapa, hal ini kualitas kopra sebagai daya saing.

7. Mengoptimalkan pengalaman berusahatani agar dapat  memperkecil pengaruh politk terhadap harga produksi kelapa.

8. Mengatasi ketidakstabilan harga agar tetap meningkatkan produksi kelapa.

9. Mengoptimalkan pemanfaatan SDA yang dimiliki meskipun dengan kurangya tenaga penyuluh lapangan tidak menjadi suatu hambatan untuk melakukan kegiatan usahatani.

10. Mengatasi ketidakstabilan harga agar tetap meningkatkan produksi kelapa.

Strategi pengembangan kelapa sangat dibutuhkan untuk petani kelapa di Maluku Utara mengingat masalah yang sering dihadapi adalah Fruktuasi harga kelapa/kopra. Melihat fenomena tersebut peran pemerintah sangat dibutuhkan oleh masyarakat mengingat merosotnya harga kopra.

Kerjasama antara pemerintah, pihak swasta dan masyarakat sangat dibutuhkan. Mengingat peran dari masing-masing instansi sangat mendukung pengembangan petani kelapa mulai dari hulu sampai hilir seperti kelapa diolah menjadi kopra, VCO, Nata de coco, briket, dan lain-lain. hal ini akan memberikan nilai tambah kelapa bagi masyarakat Maluku Utara khususnya petani kelapa.(ian)


Reporter: Ryan

BERITA TERKAIT