Home / Opini

MENUJU KONGRES XXXI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM ( HMI ) 2020

Oleh: Moh. Sagir Rajak (Ketua Bidang PAO HMI Cabang Jakarta Pusat-Utara Periode 2017-2018)
06 Januari 2020
Oleh: Moh. Sagir Rajak (Ketua Bidang PAO HMI Cabang Jakarta Pusat-Utara Periode 2017-2018)

Tulisan ini hanyalah refleksi kritis penulis terhadap himpunan ini yang mana kita tahu selama 2 tahun ini HMI dicederai dengan amoralisme hingga berujung pada perpecahan internal kepengurusan PB HMI. Dua tahun ini,  gara-gara dulisme PB HMI membuat seluruh kader HMI kehilangan focus sosial dan daya tonjok perjuangannya, seharusnya HMI mampu mengawal agenda ummat dan bangsa malah harus menyelesaikan problem internal. Andai Jenderal Soedirman hidup pada saat ini dan melihat HMI hari ini maka ia akan menarik kembali kata-katanya dari HMI ‘’Harapan Masyarakat Indonesia ‘’ Menjadi HMI’’ Himpunan Masalah Internal’’.Sungguh suatu ironi bagi sebuah Himpunan tertua dan terbesar di Indonesia. Meminjam kata ayahanda Lafran Pane, HMI sebetulnya tak perlu ada. Tetapi kenapa HMI perlu ada yaitu karena tradisi perkaderan dan independensinya. Jadi dua hal itulah yang sangat penting bagi keberlangsungan HMI. namun, pecah kongsi tetap punya dampak buruk terhadap perkaderan dan eksistensi independensi itu sendiri bahkan dapat dikatakan mengancam laju percepatan survivenya HMI. Apa yang disinyalir oleh ayahanda Agussalim Sitompul lewat karyanya "44 indikator kemunduran HMI "dapat terlihat. 

Sekarang Kongres XXXI HMI 2020 yang telah diputuskan melalui pleno II PB HMI selanjutnya dibahas  pada rapat harian PB HMI jalan Sultan Agung  No. 25 pada jumat 29 november 2019 akan dilaksanakan di jakarta pada maret 2020. Agenda kongres ialah menetapkan AD/ART, Garis- Garis Pokok Perjuangan Organisasi, Program Kerja Nasional serta pedoman-pedoman pokok lainya. Pemilihan dan penetapan formateur dan mide formateur periode 2020-2022 serta anggota MPK. 

Agenda kongres dapat dikatakan sebagai agenda sacral organisasi karena menyangkut proyeksi keberhasilan serta kemunduran organisasi. Kongres memegang peran yang sangat penting dan strategis karena lewat kongreslah  hal ihwal organisasi diputuskan, bagaimana tidak hanya dikongres organisasi dapat dibubarkan. Inilah yang saya maksud dengan sacral tadi. 

Penyelenggaraan kongres dilaksanakan 2 tahun sekali. Namun agenda tersebut cukup menarik perhatian karena ditubuh HMI saat ini dapat dikatakan sedang tidak baik baik saja. Dimana masih adanya dualitas kepengurusan PB HMI yang justru mengerogoti himpunan tercinta ini. 

Kini, kongres XXXI HMI 2020 harus menjadi ajang persatuan. Sudahi pecah kongsi internal HMI selama 2 tahun ini. Harus diingat bahwa peradaban besar itu runtuh dikarenakan terlalu mempertahankan klaim kebenaran yang berakibat pada pecahnya persatuan dan karena aspirasi yang tidak lagi terakomodir secara baik.

jika tidak secepatnya diselesaikan maka masing-masing PB HMI akan menyelenggaraan kongres versinya sendiri. Tentu ini tidak baik. Pecahnya kongsi internal HMI sangat berpengaruh dari tingkat komisariat, cabang sampai pada tingkat kongres. Entah nanti seperti apa sandaran kebenaran konsitusionil masing-masing kubu yang berseteru ini. Diperparah lagi dengan munculnya aksi penolakan penyelenggaraan kongres yang dilakukan oleh beberapa cabang. Namun, dari pengalaman itu semua kita harus  terus bersyukur dan ikhlas. Bahwa ini adalah pelajaran agar dengan harapan kedepan tidak ada lagi perpecahan internal. Tapi siapa dapat menjamin ? Sudah tentu seluruh stake holder HMI harus berani menjamin bahwa HMI kedepan akan lebih baik!. Kongres XXXI HMI menjadi starting awal membenahi segala kekurangan. Jadi, delegasi-delegasi perlu menawarkan konsepsi,model dan pikiran baru di kongres itu sendiri. 

Untuk itu, saatnya kader HMI mesti melakukan koreksi total terhadap konstitusi HMI dikarenakan kesalahan- kesalahan pada tataran implementatif kadang di mulai dari kesalahan normatif. Pasal- pasal yang dianggap multi tafsir harus segera diperbaiki. Konstitusi HMI sebagai Norma dasar ( basicnorm) organisasi harus benar- benar memiliki kekuatan memaksa dan ditaati oleh seluruh anggota HMI. Hal inilah yang sebenarnya  sangat esensial di kongres. Menyangkut substansi hukum yang akan menjadi aturan main ( rules) seluruh perangkat organisasi.

Selanjutnya tahapan Kongres XXXI HMI 2020 harus berjalan dengan baik, penuh khidmat, jauh dari kesan arogansi dan perpecahan demi bahagia HMI. Demi HMI yang mampu bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.(penulis)


Reporter: Penulis

BERITA TERKAIT