Home / Opini

Lamun Dalam Kosmologi Lokal dan  Ilmu Kelautan

Oleh : Nurhidayah Tari - Mahasiswa Unkhair Ternate, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
26 November 2020
Nurhidayah Tari (Mahasiswa Unkhair Ternate, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan)

Zona pesisir merupakan salah satu ekosistem yang  mendatangkan produktivitas yang tinggi. Hal ini disebabkan karena areal ini diperkaya oleh tiga ekosistem yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Adapun ekosistem-ekosistem tersebut adalah terumbu karang, mangrove dan lamun. Oleh karena itu daearah pesisir ini juga dikenal sebagai suatu tempat yang unik, produktiv serta memiliki nilai ekologis dan ekonomis yang tinggi.

kondisi actual yang terjadi di perairan laut (marine area) adalah proses reklamasi yang telah memicu degradasi lingkungan penggunaan lahan pada ekosistem lamun. Padahal kita ketahui bahwa ekosistem tersebut adalah bagian terpenting dari ekosistem laut yang tidak hanya berfungsi secara fisik sebagai penahan gelombang guna mencegah abrasi pantai, tapi juga secara ekologis sebagai tempat asuhan (nursery ground), mencari makan (feeding ground) dan tempat memijah (spawning ground) karena tingginya produktivitas di areal ini. Selain itu juga secara kimiawi, lahan ini berfungsi dalam menyimpan stock carbon yang dikenal sebagai blue carbon yang paling efektif di muka bumi.

Padang lamun adalah bagian yang minim akan perhatian bagi para pegiat lingkungan hidup jika dibandingkan dengan kedua ekosistem pesisir lainnya seperti mangrove dan terumbu karang. Padahal ekosistem ini juga telah memberikan kontribusi yang tidak kalah pentingnya, antara lain sebagai sumber makanan bagi salah satu reptile unik yaitu penyu laut yang merupakan herbivora penting dalam system rantai makanan di laut. 

Begitu juga sebagai lahan asuhan, pemijahan dan tempat mencari makan bagi jouvenil atau anakan ikan. Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa padang lamun juga memberikan kontribusi yang tinggi terhadap penyimpan karbon serta penyumbang oksigen terlarut di perairan alami maka sudah selayaknya ekosistem ini menjadi perhatian kita dalam hal mempertahankan eksistensinya demi keberlangsungan sumberdaya kelautan dan perikanan. Di sisi lain ekosistem lamun di beberapa tempat di perairan dunia telah mengalami degradasi sebagi akibat dari beberapa aktivitas anthropogenic seperti urbanisasi dan industry.

 Selain itu juga tumpahan minyak di beberapa tempat telah mendestruksi padang lamun yang pada akhirnya memberikan dampak negative terhadap lingkungan sekitar. Beberapa wilayah pesisir dimana mata pencaharian penduduk setempat adalah nelayan terpaksa kehilangan daerah penangkapan ikan (fishing ground) sebagai dampak dari pengalihan ekosistem lamun ini menjadi area reklamasi terutama kawasan pulau-pulau kecil seperti di wilayah Pulau Ternate dan sekitarnya.

Pulau Ternate dan pulau-pulau lain di sekitarnya adalah ‘rumah’ bagi sekumpulan habitat pantai ekosistem ini telah memberikan dukungan secara luas tidak hanya terhadap ikan tetapi juga sejumlah biota di dalamnya termasuk hewan endemik seperti hiu berjalan, penyu, teripang, bintang laut yang telah memberikan kontribusi besar pada sistem biologi terintegrasi dan keanekaragaman hayati yang telah menopang perekonomian masyarakat pesisir secara berkelanjutan. 

Di Indonesia sampai saat ini tercatat ada 13 spesies lamun. Kedua belas jenis lamun ini tergolong pada 2 famili dan 7 genus. Sebagai sumber daya pesisir, ekosistem padang lamun memiliki multi fungsi untuk menunjang sistem kehidupan dan berperan penting dalam dinamika perairan. Lamun merupakan tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang memiliki kemampuan beradaptasi secara penuh di perairan yang memiliki fluktuasi salinitas tinggi, hidup terbenam di dalam air dan memiliki rhizoma, daun, dan akar sejati . Lamun adalah satu sumber daya perairan laut yang paling utama, karena  memberikan jasa ekosistem laut yang sangat penting secara ekologis maupun ekonomis. 

Lamun berfungsi dalam stabilisasi sedimen, peningkatan kualitas air, dan dalam siklus karbon dan nutrisi, serta menyediakan habitat bagi berbagai bentuk kehidupan di perairan pantai dan sebagai tempat pembibitan, tempat berteduh, dan tempat mencari makan bagi banyak spesies, termasuk sejumlah ikan dan kerang yang penting secara komersial. padang lamun juga berperan penting dalam menopang kehidupan terumbu karang dan produktivitas perikanan lainnya

Selain itu lamun dikenal sebagai tumbuhan berumah dua, yaitu dalam satu tumbuhan hanya ada bunga jantan saja atau bunga betina saja. Sistem pembiakan generatifnya cukup khas karena mampu melakukan penyerbukan di dalam air dan buahnya terendam di dalam air, dalam pengetahuan kosmologi  di Maluku utara lamun (gusungi)  dipercaya sebagai cara menentukan awal bulan puasa (satu ramadhan) dan satu syawal. Kepercayan ini masih tetap melekat bagi tetua-tetua di Maluku utara kerena cara ini di lakukan ketika di Maluku utara belum mempunyai alat untuk menentukan masuknya awal Ramadhan dan syawal, cara menentukananya dengan melihat  bunga lamun ini apabila sudah melepaskan bunga dan tampak seperti buih lalu hanyut terbawa arus berarti tandanya sudah masuk 1 Ramadan ataupun 1syawal..

keberadaan ekosistem lamun sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia baik dalam  keseimbangan ekosistem pesisir .juga bermanfaat untuk Kosmologi lokal Sehingga pentingnya masyarakat, pemerintah dan pengiat lingkungan dalam menjaga kelestarian ekosistem lamun tersebut.  (penulis)


Reporter: Penulis

BERITA TERKAIT