Home / Opini

Kemungkinan Besar Petahana Halsel Bakal Tersingkir Sebagai Kontestan Pilbup. Siapa yang Berkepentingan?

Penulis: Dr. Helmi Alhadar., M.Si. Direktur Lembaga Strategi Komunikasi dan Politik (Leskompol)
15 Juli 2020
Dr. Helmi Alhadar

KABUPATEN Halmahera Selatan (Halsel) merupakan jumlah jiwa pilih terbesar di Maluku Utara, sehingga banyak pihak yang berkepentingan untuk menang PILKDA di Halsel, dimana akan mempengaruhi pihak-pihak yang berkepentingan untuk pertarungan Pilgub 2024 nanti.

Melihat kesulitan petahana untuk memperoleh partai tentu mengagetkan banyak orang. Sebab, kalau mau dilihat dari kontestan yang ada, seperti Usman-Basam serta Helmi-Laode maka mestinya elktabilitas Bahrain Kasuba tidak kalah moncer. Paling tidak, sebagai petahana Bahrain masih memiliki pengaruh besar di Halsel.

Namun tentu ada pertimbangan dari partai-partai untuk tidak memberikan dukungan terhadap incumbent dengan alasan yang subyektif, dimana kemungkinan Bahrain dianggap tidak terlalu memuaskan pihak-pihak yang berkepentingan di pusat. Adapun kemungkinan lain adanya elit besar di daerah yang ikut bermain dalam hal ini selain Muhammad Kasuba.

Mengmati kondisi terkini di Halsel, kita dapat menduga bahwa agresifitas Usman-Basam untuk memburu partai sebanyak mungkin memperlihatkan niat pasangan tersebut yang sengaja berusha menghalangi tampilnya Bahrain di Pilbup Halsel. Hal ini didasarkan beberapa kemungkinan yang menjadi landasan itikad pihak Usman menjegal Bahrain.

Pertama, secara obyktif munculnya Bahrain dalam pertarungan kemungkinan dianggap akan bisa lebih menguntungkan pihak Helmi-Laode yang juga termasuk salah satu kontestan yang patut diperhitungkan, sebab politik di Halsel tidak lepas dari politik etnik sehingga etnik Togale di Halsel bisa terbelah secra seimbang dalam pilihan karena wakil Usman, yakni Basam Kasuba, merupakan sepupu dari Bahrain. Begitupun Usman yang dari etnik Makayoa sudah terhalang dengan pengaruh istri dari Bahrain Kasuba yang juga berasal dari Makayoa.

Kedua, konflik pribadi antara Bahrain dengan Muhammad Kasuba dalam Pilgub dan Pileg lalu menjadi alasan bupati Halsel sengaja dijegal oleh Muhammad Kasuba karena sang bupati berkontribusi dalam kegagalan Muhammad Kasuba menjadi gubernur 2018 dan kekalahan Muhammad Kasuba menjadi anggota DPR RI 2019. 

Ketiga, untuk meyakinkan kelompok etnik Makayoa dan etnik lainnya di Halsel, Muhammad Kasuba  berkepentingan untuk mematahkan perlawanan Bahrain untuk jadi kontestan karena selama ini ada keraguan di kalangan masyarakat kalau dukungan Muhammad Kasuba terhadap Usman hanya sebagai strategi untuk memenangkan sang incumbent.

Keempat, Muhammad Kasuba juga telah mempertimbangkan kejenuhan masyarakat Halsel terhadap keluarga Kasuba yang sudah terlalu lama berkuasa di Kepulauan Bacan sehingga Basam hanya diusung untuk menjadi nomor dua di kepulauan tersebut. Sebab, kalau melihat sejarah sebelumnya Muhammad Kasuba juga pernah bekerjasama dengan Thaib Armayin untuk keterpilihannya sebagai bupati di Halsel tahun 2005, yang kemudian Thaib berpasangan denga Abdu Gani Kasuba sebagai gubernur dan wakil gubernur pada tahun 2007 lalu setelah mengalahkan Abdul Gafur-Abdurahim Fabanyo.

Untuk itu, bukan tidak mungkin kalau kali ini kerjsama itu bisa terulang kembali, dimana kalu dilihat dari majunya Iswan-Nurlaila di kota Ternate yang krmungkinan Muhammad Kasuba akan berpasangan dengan Majid Husen atau Nurlaila Armayin pada Pilgub 2024 nanti.

Belum lagi kepentingan Ahmad Hidayat Mus untuk meredam keluarga Kasuba yang dua kali mengalahkannya dalam pertarungan Pilgub Malut dengan selalu kalah di Halsel kemungkinan menjadi pertimbangan Golkar tersendiri yang ikut meningglkan Bahrain. Namun sepertinya pilihan Golkar ke pasangan Usman lebih berdasarkan keinginan dari DPP. Sebab kalau dari kemauan Ahmad Hidayat Mus atau Alien Mus sebagai Ketua DPD Partai Golkar Maluku Utara mestinya Golkar Malut lebih nyaman bersama Helmi-Laoede, apalagi Laode sendiri dikenal sebagai orang yang cukup dekat dengan Ahmad Hidayat Mus.

Tap ini semua hanya hasil analisis yang bersifat subyektif yang kemungkinan bisa menjadi kenyataan, bisa tidak karena dalam politik tidak semuanya bisa terjadi. Namun patut diduga kalau ada kekuatan besar di belakang pasangan Usman-Basam kalaupun bukan orang-orang yang disebutkan di atas.

Melihat agresifitas pasangan Usman-Basam, maka penulis berasumsi bahwa kemungkinan besar si petahana tidak ikut berkontestasi pada Pilbup Halsel kali ini mengingat ambisi dari pihak-pihak terkait untuk meredam gerakan Bahrain secara serius dan terukur, yang kemungkinan berujung dengan si bupati tidak mendapatkan perahu untuk berkontestasi.

Dengan begitu, dapat diduga kemungkinan besar si incumbent akan gagal sebagai kontestan. Lalu bagaimana head to head antara Usman-Basam vs Helmi-Laode? Secara obyktif pasangan Usman-Basam terlihat begitu perkasa dengan dukungan dua etnik besar yang ada di Halsel ditambah dengan pengaruh tokoh-tokoh berpengaruh di wilayah tersebut, belum lagi dukungan dari partai-partai besar ditmbah dengan finansial yang menjanjikan dari pasangan tersebut sehingga paket ini layak berbesar hati dalam kontestasi kali ini. Namun di lain pihak Helmi yang berpasangan dengan etnik Buton serta kemungkinan didukung olh etnik Bajo yang sekalipun tidak sebesar etnik Togale-Makayoa sangat tidak dapat disepelekan.

Selain itu Helmi juga kemungkinan mendapat dukungan dari sebagian etnik Makayoa mengingt ayahnya juga berketurunan etnik Makayoa, plus sokongan dari etnik Bacan di Amasing. Belum lagi faktor kepribadian personal dan kematangan politik dari Helmi Umar Muksin menjadi modal yang cukup untuk berkontestasi di kabupaten yang sering diperebutkan oleh para calon gubernur di Maluku Utara karena jumlah pemilih yang besar.

Selain itu, Bahrain beserta istri dan loyalisnya yang kemungkinan kecewa dengan kegagalan Bahrain dalam kontestasi kemungkinan besar bisa mengalihkan dukungan ke pasangan Helmi-Laode. Dengan begitu, tumpang tindihnya kepentingan dari elit pusat dan daerah di Maluku Utara menjadikan pertarungan Pilbup di Halsel akan tetap menjadi seru karena Pilbup terasa Pilgub. Menarik untuk dinantikan.(red)


Reporter: Tim

BERITA TERKAIT